Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sangat mengganggu. Keberadaannya yang biasa muncul di wajah kadang membuat kita merasa tidak percaya diri dengan tampilan kita sendiri.
Susahnya untuk menyembuhkan jerawat dan bahkan bekasnya membuat kita harus pandai dalam memilih kandungan yang terdapat dalam produk skincare. Dilansir dari laman SELF, pakar dermatologi menyatakan ada beberapa kandungan yang baik di dalam produk skincare yang wajib kamu ketahui. Penasaran? Yuk, simak apa aja, Ladies!
1. Salicylic Acid
Salicylic acid merupakan salah satu jenis kandungan dalam produk perawatan wajah yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi para kaum wanita. Penggunaan salicylic acid ini sangat disarankan terutama untuk menyembuhkan jerawat pada usia remaja. Bahan ini banyak ditemukan pada produk skincare seperti pada sabun cuci wajah dan spot treatment.
Salicylic acid bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan dan membuka pori-pori yang tersumbat sehingga jerawat dapat mengecil kemudian sembuh. Produk perawatan wajah dengan bahan ini memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengatasi jerawat kistik yang meradang. Namun perlu diingat, penggunaan salicylic acid jangan dilakukan secara berlebihan karena dapat membuat kulit justru menjadi kering.
2. Cortisone
Cortisone merupakan jenis obat yang mampu mengatasi berbagai kondisi peradangan, salah satunya yaitu radang kulit. Cortisone dapat menjadi alternatif tepat jika ingin menyembuhkan jerawat dengan cepat, terutama pada jerawat kistik yang besar.
Cortisone ini didapatkan dengan cara disuntik. Hasilnya jerawat dapat mengecil dan mungkin bahkan menghilang dalam 24-48 jam setelah penyuntikan. Suntik cortisone dapat dilakukan pada klinik dermatologi.
Walaupun hasilnya bagus, jika dilakukan secara tidak benar, suntikan cortisone dapat membuat depresi kecil pada kulit yang berlangsung sekitar 8 minggu. Dr. Linkner menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan efek samping yang jarang terjadi dari penyuntikan cortisone dengan dosis yang terlalu tinggi.
Oleh karena itu, metode penyuntikan cortisone ini paling baik dilakukan jika dalam kondisi darurat dan tidak boleh dianggap sebagai pengobatan jerawat untuk jangka panjang.
3. Retinol
Retinol merupakan jenis retinoid yang memiliki manfaat sebagai anti penuaan. Selain itu, jenis retinoid ini juga efisien dalam menyembuhkan jerawat. Dikutip dari SELF, Rita Linkner, M.D., seorang dokter kulit bersertifikat, menyatakan bahwa retinoid menyebabkan sel-sel kulit beregenerasi lebih cepat, mampu mengurangi produksi minyak, dan membantu pengelupasan kulit.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa selain mengobati jerawat, retinol juga mampu mencegah pembentukan jerawat baru dan membantu masalah pasca-jerawat, seperti hiperpigmentasi.
Namun perlu diingat, penggunaan retinol juga dapat menyebabkan iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif (kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, atau rosacea). Jadi, penting untuk menggunakan retinol dimulai dengan konsentrasi yang rendah (bahkan serendah 0,01 persen) untuk melihat reaksi kulit. Sebagai catatan, penggunaan retinol juga tidak aman bagi ibu hamil dan ibu menyusui.
4. Retinal
Retinal yang juga dikenal sebagai retinaldehida merupakan jenis retinoid yang disarankan oleh para ahli bagi pemilik kulit sensitif dibandingkan dengan penggunaan retinol tradisional. Senyawa ini adalah retinoid alami yang diubah oleh tubuh menjadi asam retinoat.
SELF menjelaskan bahwa dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, efektivitas penggunaan retinal sama dengan retinol dan jenis retinoid lainnya. Dibandingkan dengan jenis retinoid lainnya, retinal memiliki efek samping yang lebih sedikit.