Microsoft telah mengubah nama bisnis pengembangan game mereka. Meskipun terlihat hanya sedikit, yakni dari Microsoft Studios ke Xbox Game Studios. Namun perubahan ini merupakan perombakan yang cukup berarti bagi berlangsungnya Microsoft dalam pasar video gim dan berdirinya Xbox sebagai merek andalan.
Di dalam nama baru ini terdapat 13 studio gim dan organisasi publisher yang Microsoft telah kelola selama bertahun-tahun. Termasuk di antaranya pengembang Fallout: New Vegas yaitu Obsidian Entertainment, Halo milik 343 Industries, studio The Coalition untuk Gears of War, pembuat Hellblade Ninja Theory, dan perusahaan dibalik Wasteland 2 inXile Entertaintment.
Langkah ini tentu saja dimaksudkan untuk memantapkan Xbox sebagai merek gaming yang mencakup semua produk gaming Microsoft, yang mencakup para pemain di PC, perangkat seluler, dan konsol, menurut wakil presiden perusahaan Game Xbox, Matt Booty.
Konsol next-gen juga diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2020, dan Xbox dikabarkan akan membangun dua perangkat, salah satunya tampaknya dirancang khusus untuk streaming game.
Tampaknya Xbox sedang menumpuk daftar studio in-home untuk menghindari kritik besar yang dihadapi dalam generasi konsol saat ini - kurangnya judul gim eksklusif.
Plus, Xbox berada di posisi yang tepat untuk meluncurkan layanan streaming game dengan latensi rendah, berkat jaringan cloud Azure dan paket berlangganan Game Pass.
Berikut daftar lengkap organisasi di bawah spanduk Xbox Game Studios:
- 343 Industries (Halo)
- The Coalition (Gears of War 5)
- Compulsion Games (We Happy Few)
- The Initiative (led by 2013 Tomb Raider boss David Gallagher)
- inXile Entertainment (Wasteland 2)
- Minecraft (Minecraft)
- Ninja Theory (DmC: Devil May Cry, Hellblade: Senua's Sacrifice)
- Obsidian Entertainment (Fallout: New Vegas)
- Playground Games (Forza Horizon)
- Rare (Sea of Thieves)
- Turn 10 Studios (Forza Motorsport)
- Undead Labs (State of Decay)
- Xbox Global Publishing Group