3. Tidur lebih baik. Mengurangi waktu menatap layar, terutama sebelum waktu tidur, dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan. Cahaya biru yang dipancarkan perangkat digital mengganggu siklus tidur alami kita. Detoks medsos memungkinkan tubuh bersiap untuk istirahat secara alami, sehingga menghasilkan tidur yang lebih nyenyak.
4. Membangun hubungan yang tulus. Detoks digital menciptakan ruang untuk berkembangnya interaksi dan hubungan dalam kehidupan nyata. Dengan menghabiskan lebih sedikit waktu online, kamu dapat berinteraksi lebih autentik dengan orang-orang di sekitarmu. Ingatlah bahwa jumlah "teman" di media sosial sering kali tidak sebanding dengan persahabatan atau dukungan yang nyata.
5. Meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kecemasan. Tanpa campur tangan terus-menerus dari media sosial, kamu benar-benar dapat "berhenti dan mencium bunga mawar", sehingga mengurangi tingkat kecemasan. Hal ini meningkatkan kesehatan mental dan mendorong apresiasi yang lebih terhadap kegembiraan hidup yang sederhana.
6. Menghindari siklus berita negatif. Menjauh dari media sosial berarti menjauh dari rentetan berita negatif yang membanjiri feed kita. Pengurangan paparan ini dapat secara signifikan mengurangi perasaan stres dan kecemasan serta menciptakan ruang untuk konten yang lebih positif dan membangkitkan semangat dalam kehidupan sehari-hari.
7. Kontrol yang lebih besar dari waktu ke waktu. Detoksifikasi digital dapat membantu kita mendapatkan kembali kendali atas waktu kita. Tanpa menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri media sosial, kamu akan menemukan waktu ekstra untuk berinvestasi dalam aktivitas yang benar-benar kamu sukai. Baik membaca buku, berjalan-jalan, atau mempelajari hobi baru, memiliki kendali atas waktu akan meningkatkan rasa otonomi dan kepuasan.
Itu tadi 7 alasan kenapa kamu perlu sesekali melakukan detoks media sosial. Coba dan rasakan manfaatnya deh!