Ternyata Demi Lovato Kecanduan Meth, Bukan Heroin

Ternyata Demi Lovato Kecanduan Meth, Bukan Heroin

Kabar mengejutkan datang dari penyanyi Demi Lovato. Penyanyi berusia 25 tahun itu baru saja dilaporkan tak sadarkan diri karena overdosis heroin. Lovato ditemukan tergeletak di mansion mewahnya di kawasan Hollywood Hills, Los Angeles, Amerika Serikat pada Selasa (24/7/2018) lalu.

Demi Lovato mendapat penanganan medis di sebuah RS di Los Angeles. Kini ia telah siuman dan dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Mengetahui kabar itu, keluarga serta orang-orang terdekatnya hadir demi menemaninya.

holywoodreporter.com

Penyebab utama Demi Lovato overdosis adalah methamphetamine, yang dikenal sebagai meth. Itu merupakan jenis narkoba sintetik berbentuk kristal yang dikategorikan simultan. Pengguna obat itu akan merasakan efek lebih enerjik dan menekan nafsu makannya.

Efek meth juga tergolong lebih lama. Meth juga diketahui lebih berbahaya karena terbuat dari kombinasi bahan kimia, seperti asam pembuat baterai. Meth bahkan lebih adiktif, sekali mencoba, penggunanya bisa langsung ketagihan.

instagram @ddlovato

Seorang sumber menyebutkan bahwa kecanduan yang dialami Demi Lovato terjadi setelah ia punya teman-teman baru. 

Sebelumnya, Demi memang telah berusaha melawan bipolar dan kecanduan. Perubahan sikap pun tampak pada dirinya. Dan keadaan ternyata semakin memburuk setelah ia memiliki teman baru dan kembali mengonsumsi narkotika.

Kabar bahwa Demi Lovato menggunakan meth baru diketahui belakangan. Sebelumnya, dugaan overdosis yang dialaminya adalah efek dari heroin. Demi Lovato menjadi pecandu meth setelah ia memecat pelatihnya.

instagram @ddlovato

Sebelum memecat pelatihnya, Lovato telah enam tahun bebas kecanduan dalam panduan pelatihnya. Selain meth, pihak kepolisian pun menemukan narkotika jenis lain seperti paraphernalia dan beberapa jenis obat-obatan ilegal lainnya.

Meski begitu, kepolisian tidak menjatuhkan hukuman apa pun kepadanya. Sebab, pihak Demi Lovatolah yang melaporkan kejadian overdosis tersebut. Karena itu, kasus ini masuk dalam kategori medical emergency dan bukan tindakan kriminal.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"