Pernyataan Valentino “Jebret” Simanjuntak yang Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1, Buntut Kejadian di Malang

Pernyataan Valentino “Jebret” Simanjuntak yang Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1, Buntut Kejadian di Malang

Valentino Simanjuntak memutuskan mengundurkan diri sebagai komentator sepak bola di kompetisi Liga 1 pasca kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10). Selama ini Valent memang dikenal sebagai komentator yang unik dan menarik saat memandu pertandingan sepak bola di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

Pria berdarah Batak ini kebetulan memandu pertandingan malam itu yang disiarkan secara langsung di Indosiar antara Arema FC VS Persebaya. Siapa sangka pertandingan yang dimenangkan tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 menjadi antiklimaks ketika ratusan suporter sepak bola masuk ke lapangan.

Aksi anarkis oknum pendukung Arema FC yang biasa disebut Aremania karena tak terima tim kesayangannya kalah membuat polisi membubarkan dengan cara menyemprotkan gas air mata. Penonton di tribun panik sampai akhirnya ratusan nyawa melayang karena banyak yang kehabisan napas saat hendak menyelamatkan diri ke luar stadion.

Pernyataan Valentino “Jebret” Simanjuntak yang Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1, Buntut Kejadian di Malang (Bolasport)

Lewat unggahan di Instagram @radotvalent sehari pasca kejadian, Valent pun menyebut bahwa pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya adalah salah satu pertandingan terbaik yang pernah ia pandu. “Tapi tak menyangka beberapa saat kemudian dan sampai pagi mendengar kabar yang begitu menyedihkan untuk sepakbola Indonesia bahkan dunia,” tulisnya.

Ia pun menuliskan beberapa pernyataan penting termasuk keputusan Valent mengundurkan diri sebagai komentator sepak bola Liga 1. “Bahwa saya menyampaikan pengunduran diri sebagai Host & Komentator Program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022. 

Tentu keputusan itu cukup berat bagi Valent mengingat dirinya terkenal sebagai salah satu komentator sepak bola di Indonesia yang punya ciri khas. Valent merasa prihatin sebagai bagian dari sepak bola di Indonesia. Kejadian yang menewaskan sekitar 180 korban jiwa itu membuatnya berada dalam titik nol terendah dalam karirnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"