Paragram Ngopi: Review Film Kereta Berdarah Hingga Tantangan Yang Dialami Para Pemain

Paragram Ngopi: Review Film Kereta Berdarah Hingga Tantangan Yang Dialami Para Pemain

Rumah produksi MVP Pictures bakal segera merilis film horor terbaru mereka berjudul Kereta Berdarah pada 1 Februari mendatang. Film yang sempat tertunda satu tahun perilisan ini mengangkat tema yang tidak biasa. Seperti apa ceritanya? Paragram Ngopi atau Paragram Ngomongin Film kali ini secara khusus membahas film tersebut. 

Sesuai judulnya, film yang disutradarai Rizal Mantovani ini mengangkat cerita mengerikan di dalam gerbong kereta api misterius. Sang pemeran utama, Zara Leola mengungkapkan bahwa cerita Kereta Berdarah berkaitan dengan perjalanan kereta yang mengalami kejadian mengerikan saat melewati terowongan.

"Jadi sebenarnya Kereta Berdarah ini menceritakan perjalanan kereta api untuk ke Resort Sangkara ini dan di situ kita melewati hutan terlarang dan banyak banget kejadian-kejadiannya dengan tagline yaitu 'setiap kali lewat satu terowongan, satu gerbong hilang'," ungkap Zara Leola.

Cerita Kereta Berdarah bermula dari Purnama (Hana Malasan) yang mengajak adiknya, Kembang (Zara Leola) berlibur ke resort alam untuk merayakan kesembuhannya dari kanker. Untuk ke resort yang berada di sebuah tempat terpencil itu, mereka harus menumpangi kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke resort.

Official Trailer Film Kereta Berdarah (YouTube)

Namun keduanya mulai merasakan serangkaian teror dan misteri yang muncul setiap melewati terowongan, di mana satu persatu gerbong hilang. Kini hidup mati para penumpang dan petugas kereta pun jadi pertaruhan. Bersama dengan pramugari kereta, mereka berusaha memperingati orang-orang. Tapi peringatan itu diabaikan.

Mereka pun menempuh aksi pemberontakan untuk menyelamatkan kereta dari ancaman lebih besar yang menanti di terowongan terakhir. Sejak awal, film Kereta Berdarah dibumbui dengan adegan teror dari sesosok makhluk yang bentuknya bisa dikatakan berbeda dengan sosok hantu pada film horor lainnya. 

Dari awal film, sutradara Rizal Mantovani sukses membuat penonton merasa tegang dan penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Teror sosok hantu korban juga dibangun secara perlahan-lahan memakai transisi seperti film horor Hollywood, yang tentu saja tidak terduga kapan jumpscare-nya akan muncul. 

Penggunaan CGI serta set lokasi kereta dalam film ini juga patut diacungi jempol karena sangat mendukung cerita. Akting para pemainnya juga dirasa pas pada porsinya masing-masing. Begitu pun dengan pembagian peran pemain utamanya yang seimbang, sehingga tidak terasa ada pemain yang lebih menonjol daripada pemain lain. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"