Kalo kamu suka nonton variety show Korea, pasti tahu 'Law of The Jungle' dong? Sebenarnya, acara ini sendiri gak bisa kalo diklasifikasikan ke dalam variety show. Pasalnya, acara ini berusaha menyajikan realitas tanpa kesan settingan.
Kalo membaca keterangan dari Wikipedia, Law of the Jungle dikategorikan ke dalam reality-documentary. Atau kalo kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti pertunjukan dokumenter reality.
Acara ini sendiri tayang dari tahun 2011 hingga kini. Disiarkan oleh stasiun televisi SBS, Law of the Jungle mulai tayang pada 21 Oktober 2011.
Konsep acaranya sederhana. Pembawa acara sekaligus kreator, komedian Kim Byung Man, mengajak bintang tamu seperti selebritis, idol atau aktor, untuk berkeliling dunia dan merasakan kehidupan alam liar.
Di setiap tempat, bintang tamu diberi tugas untuk berburu, menyiapkan makan, membuat tempat tinggal untuk kelompok mereka. Hingga kini, sudah banyak idol Korea yang berpartisipasi dalam acara Law of the Jungle. Di sisi lain, ada juga beberapa episode yang memicu kontroversi di masyarakat.
Hingga kini, acara ini sudah menayangkan 345 episode. Penghargaan pun juga sudah sering didapatkan. Tak jarang, kontroversi juga turut dipicu akibat beberapa gambar atau story line yang dirasa kurang pantas.
Berikut adalah Law of The Jungle kontroversi yang berhasil dirangkum tim Paragram dari berbagai sumber. Cekidot, kuy.
Kontroversi Park Bo Young
Pada tahun 2013 lalu, Law of the Jungle menjadikan New Zealand sebagai lokasi syutingnya. Dalam episode ini, pembaawa acara sekaligus kreator, Kim Byung Man, mengajak idol Park Bo Young untuk berpartisipasi sebagai bintang tamu.
Nah, kontroversi dimulai manakala direktur agensi yang mengasuh Park Bo Young, Mr. Kim, menyampaikan opini negatifnya tentang program ini di Facebook. Dilansir dari Soompi, Mr. Kim menyebutkan kalo acara ini benar-benar konyol. Kru memaksa bintang tamu untuk memakan makanan aneh, menangkap binatang lalu dilepaskan hanya untuk keperluan properti.
Pendapat tersebut pun sontak memicu reaksi negatif netizen. Banyak dari penggemar akhirnya menduga jika acara ini hanyalah settingan belaka. Namun, kericuhan ini tak berlangsung lama.
Gak selang lama, Park Bo Young pun menemui media. Selain itu, pihak SBS juga mengklarifikasi dan menyebutkan kalo Mr. Kim membuat opininya di bawah pengaruh alkohol. Oleh karena itu, setiap pendapatnya pun gak bisa dipertanggungjawabkan.
Dianggap terlalu melebih-lebihkan
Masih di tahun yang sama, Law of The Jungle kembali menghadapi kritikan netizen. Banyak dari penggemar yang menganggap kalo beberapa elemen dari program ini terlalu berlebihan.
Selain itu, klaim-klaim sepihak dari pembawa acara yang menyebutkan kalo daerah yang dijadikan lokasi syuting adalah daerah yang belum terpetakan dan berbahaya merupakan klaim palsu. Hasil penelusuran netizen, nyatanya, daerah-daerah yang dijadikan lokasi syuting adalah obyek wisata setempat.
Setelah tuduhan demi tuduhan muncul, pembawa acara, Kim Byung Man pun angkat bicara. Bukan untuk menolak. Dirinya diketahui memohon maaf kepada para penggemar. Sementara itu, dirinya pun menambahkan akan bekerja ekstra agar tak ada lagi unsur settingan muncul di program ini.
Law of the jungle kontroversi di tempat bencana alam
Bulan Oktober tahun lalu, Law of The Jungle berencana untuk menjadikan Pulau Cook sebagai lokasi program survival ini. Padahal, pulau ini baru aja diterjang badai terburuk yang pernah menghantam Amerika Serikat.
Mengetahui hal ini, banyak dari penggemar yang mempertimbangkan etika dari tim kreatif. Netizen pun ramai-ramai melayangkan protes.
Gak berselang lama, pihak SBS pun memberikan keterangannya. Mereka mengatakan kalo pihak kreatif program sebelumnya sudah berencana untuk mengubah lokasi syuting.
Namun, industri wisata di lokasi tujuan terdampak bencana. Sedangkan warga sekitar menggantungkan pendapatnya dari industri ini. Oleh karena itu, badai pun berdampak besar pada perekonomian warga.
Melihat hal ini, Law of The Jungle mendapat permintaan langsung untuk tetap meneruskan acaranya di pulau ini. Hal ini dilakukan demi mengembalikan reputasi industri wisata di wilayah tersebut.
Nah, itulah 3 Law of The Jungle kontroversi. Dari ketiganya, mungkin kita bisa menyimpulkan untuk gak terburu-buru mengambil kesimpulan. Di balik setiap kasus, pasti ada alasan yang melatarbelakanginya, termasuk hal-hal yang dianggap sebagai kesalahan.