Kisah Seorang Pendeta Nikahi Mayat Pacarnya yang Meninggal Karena Ia Paksa Aborsi

Kisah Seorang Pendeta Nikahi Mayat Pacarnya yang Meninggal Karena Ia Paksa Aborsi
Korban yang meninggal ketika aborsi (beinnews.in)

Dia kemudian membawanya ke rumah sakit di mana dokter menolak untuk melakukan aborsi lebih jauh tetapi dia diduga bersikeras mereka melakukannya. Dalam proses melakukan aborsi, wanita yang masih tidak sadarkan diri itu mulai memuntahkan darah.

Merasakan bahaya, abdi Tuhan kembali membawanya ke rumah sakit lain untuk perawatan tetapi dia tidak selamat.

Dia ditangkap menyusul pengaduan ke polisi oleh keluarga Chioma setelah dia diduga mengaku memberi zat ke dalam minumannya sebagai upaya untuk menggugurkan kehamilan sang kekasih. Sebuah laporan otopsi juga mengkonfirmasi hal itu.

Pendeta kemudian dibebaskan dengan jaminan setuju dengan keluarga almarhum untuk menikahi mayatnya.

Dia kemudian melakukan semua ritual yang diperlukan setelah almarhum dimakamkan.

Sementara itu, tampaknya pihak keluarga tidak sepenuhnya ikhlas.

Sebuah sumber dari keluarga mengatakan: 

“Keluarga korban tidak menginginkan masalah, dia sebenarnya dari keluarga Kristen yang sangat kuat, saudara laki-lakinya adalah pendeta dan ibunya adalah orang Kristen yang setia. Gereja masih memanggil pria ini untuk datang dan berkhotbah dan memberikan pelayanan, dia masih seorang guru teologi di seminari Bethel, orang ini berjalan bebas seperti tidak ada yang terjadi tetapi kami tidak akan tinggal diam.”

Potret pendeta yang menguburkan kekasihnya yang ia bunuh (ghbase.com)

Foto-foto pendeta yang malu dan tampak sedih serta kekasihnya yang sekarang telah meninggal beredar online. Banyak orang kemdian bereaksi dan mengungkapkan kesedihan atas kasus tersebut.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"