Sementara itu biaya untuk melakukan perawatan jalan setelah keluar dari rumah sakit juga tidak murah. Ia diketahui sempat membuat perusahaan bersama temannya dalam bidang kontraktor. Sayangnya perusahaan itu bangkrut. “Ternyata nggak menguntungkan dan habis banyak, nggak ada hasil apa-apa, gaji karyawan saja pakai uang saya,” ungkapnya.
Makanya pelan-pelan barang-barang yang ia miliki terpaksa harus hilang, salah satunya kendaraan yang ia miliki di rumah. “Mobil sudah habis semua, ada yang saya jual untuk over kredit, ada yang ditarik leasing karena bebannya banyak. Anak saya sudah ada yang kuliah dan butuh biaya,” tutup Yadi Sembako.