Meghan mengklaim dirinya ditolak setiap kali dia memohon bantuan agar aparat humas istana datang membelanya. Atau untuk dukungan psikologis profesional.
Bahkan ada banyak yang menyalahkan Meghan dan harry atas keputusan mereka untuk melarikan diri ke Amerika.
Meghan mengatakan seorang kerabat kerajaan wanita menyarankan agar dia mengurangi intensitas tampil di media. Padahal Meghan hanya keluar dua kali dalam empat bulan.
2. Meghan Merasa Ditinggalkan Kerajaan dan Sempat Ingin Bunuh Diri
Pada Oprah, Meghan mengaku bahwa ia merasa ditinggalkan oleh Kerajaan, sementara dia diburu oleh tabloid dan mendapat ancaman pembunuhan. Sampai pada titik di mana kehidupan glamor kerajaan sangat menyiksanya dan dia menganggap bunuh diri sebagai jalan keluar terbaik.
3. Pangeran Charles Sempat Tak Menjawab Telepon Harry
Dalam wawancara itu, Harry juga mengungkapkan bahwa pada satu titik, ayahnya, Pangeran Charles, sempat berhenti menerima teleponnya dan menghentikan bantuan keuangan dan perlindungan keamanan Harry. Ada "banyak luka yang terjadi," kata Harry pada Oprah.
4. Warna Kulit Anak Meghan dan Harry Sempat Dibahas oleh Anggota Kerajaan
Meghan juga mengaku, ketika dia mengandung anak pertamanya, seorang anggota keluarga pernah memicu pembahasan tentang "kekhawatiran tentang seberapa gelap kulitnya saat dia lahir."
Namun Meghan dan Harry tak ingin mengungkapkan siapa persisnya anggota keluarga yang mengatakan itu.
5. Kehidupan Kerajaan Tidak Seperti Dongeng yang Kita Dengar Sewaktu Kecil
Meghan mengatakan bahwa menjadi seorang bangsawan kenyataannya tidak seperti dongeng yang ia dengar ketika tumbuh sebagai orang Amerika.
Meghan kemudian membandingkan dirinya dengan karakter dongeng, Ariel, putri duyung kecil pemberontak yang jatuh cinta dengan seorang pangeran manusia tetapi harus menyerahkan suaranya agar mendapat kesempatan untuk bersamanya.
Meghan mengatakan dia tidak diam, tapi dibungkam oleh mahkotanya.