Sejenis Bakteri dalam Usus Bikin Kemampuan Lari Semakin Wus Wus

Sejenis Bakteri dalam Usus Bikin Kemampuan Lari Semakin Wus Wus

Apa yang membedakan atlet biasa pada umumnya dengan atlet elit? Selain dari pelatihan selama bertahun-tahun, dedikasi yang tinggi, dan keuntungan alamiah, mungkin ada hubungannya dengan apa yang ada di dalam usus mereka.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan minggu ini di Nature Medicine, para peneliti dari Wyss Institute di Harvard mengungkapkan bahwa jenis bakteri tertentu yang disebut Veillonella ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi di pelari maraton. 

Bakteri itu dapat menyebabkan kinerja seorang atlet menjadi lebih baik yang lebih baik. Karena mereka seorang pelari maraton maka mereka mungkin bisa berlari lebih jauh jika dibandingkan dengan yang lain.

Atlet lari maraton (engadget.com)

Para peneliti menemukan bakteri ini setelah mereka memeriksa hasil pencernaan 10 pelari Boston Marathon. Untuk menghasilkan energi untuk dirinya sendiri, Veillonella memecah asam laktat. Nah ketika seorang atlet lari melakukan aktivitas yang sangat berat, bakteri ini berproduksi pada tingkat yang lebih tinggi.

Untuk menentukan apakah bakteri membuat perbedaan, para peneliti mengisolasi strain tersebut dan memasukkannya ke dalam 16 tikus, kemudian menempatkannya di treadmill. Tikus dengan bakteri di perutnya mampu berlari 13 persen lebih lama daripada tikus yang tidak mendapatkan manfaat dari Veillonella. 

Angka 13 persen memang terasa sebagai perbedaan kecil dalam tikus. Tetapi bisa membuat perbedaan besar dalam kompetisi atletik ketika setiap keuntungan kecil menjadi faktor penting.

Meskipun Veillonella menunjukkan harapan sebagai penambah kinerja potensial, itu masih awal dalam tahap penelitian. Tes menunjukkan kemungkinan umpan balik positif antara bakteri dan inang, tetapi tidak jelas apakah itu akan diterjemahkan ke manusia dengan cara yang sama atau apakah akan terbukti aman untuk dikonsumsi.

Penampilan bakteri Veillonella (sciencedirect.com)

Selain itu, ada banyak pertanyaan yang masih perlu dijawab, termasuk mengapa bakteri itu muncul di banyak orang tak hanya atlit elit saja? Dan ketika ia digunakan untuk menambah kemampuan atlet bukankan hal tersebut bisa berarti sebuah kecurangan? Seperti penggunaan steroid.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"