Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Menpora) Imam Nahrawi memohon maaf kepada seluruh masyarakat Malaysia atas kerusuhan yang terjadi saat laga Indonesia versus Malaysia.
Kerusuhan ini terjadi setelah pertandingan usai.
Dilansir dari Kompas.com, laga Indonesia versus Malaysia selesai digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Kamis (5/9/2019) malam. Pada laga tersebut, Indonesia harus takluk dari Malaysia dengan skor 2-3.
Kekalahan itu pun berbuntut panjang. Suporter Indonesia sebagai tuan rumah akhirnya terlibat kericuhan dengan pendukung tim tamu dari Negeri Jiran. Kerusuhan kedua pihak suporter sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan babak kedua, setelah gol kedua Malaysia yang membuat kedudukan sementara menjadi imbang 2-2.
Kabarnya, pertandingan ini malah sempat terhenti dan para pemain Malaysia memilih untuk tidak bermain sampai situasi kondusif. Selepas pertandingan, kerusuhan semakin memanas dan memaksa pendukung Malaysia untuk tetap berada di SUGBK sampai dini hari.
Dalam keadaan tidak aman, pendukung dari Malaysia takut untuk keluar dari SUGBK.
Permainan yang harusnya menjadi hiburan bagi para penonton malah berakhir ngeri dengan kerusuhan. Suasana mencekam membuat pendukung kedua tim berada dalam situasi yang gak aman.
Atas insiden tersebut, Menpora Imam Nahrawi, secara resmi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Malaysia. Permintaan maaf itu tertuang dalam surat resmi Menpora nomor S.9.6.1/MENPORA/IX/2019.
"Bersama ini, dengan hormat kami sampaikan kepada Menteri Syed Saddiq, menyikapi kejadian kurang terpuji yang dilakukan oleh oknum suporter Indonesia pada saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2020 antara timnas Indonesia melawan Malaysia di SUGBK," tulis surat Imam Nahrawi.
"Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Malaysia atas ketidaknyamanan dan ketidaksengajaan ini," lanjut pernyataan itu.
Dalam surat itu, juga diterangkan bahwa bangsa Indonesia dan Malaysia itu serumpun. Alangkah lebih baik kita bisa damai. Jadi ketika ada pertandingan lagi semua akan berlangsung dengan aman dan tertib.
"Bangsa kita adalah bangsa serumpun yang sudah seharusnya saling menghargai dan menguatkan satu sama lain," tulis Menpora Imam Nahrawi.
"Permintaan maaf dan pemberian maaf adalah jalan terbaik seperti halnya pernah dilakukan oleh kedua negara pada saat insiden bendera Indonesia terbalik di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur," lanjutnya.
"Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dalam persepakbolaan serta menjadi bahan introspeksi bagi semua pihak," tutup surat tersebut.
Kekalahan emang rasanya gak enak banget. Semua orang memahami hal ini. Semoga tim Indonesia tetap semangat dan semakin giat berlatih untuk pertandingan selanjutnya. Mari kita sebagai pendukung berdoa baik untuk tim kesayangan. Semoga bisa mengharumkan nama baik bangsa.