Legenda Taekwondo Indonesia, Pernah Hidup Terpuruk dan Serabutan

Legenda Taekwondo Indonesia, Pernah Hidup Terpuruk dan Serabutan

Abdul Rojak merupakan salah satu legenda takewondo Indonesia. Prinsip hidup yang selalu dipegang teguh olehnya adalah 'tidak ada hal yang tidak mungkin'. Beliau menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.

Legenda Takwondo Indonesia

Abdul Rojak adalah legenda taekwondo Indonesia yang meraih medali perak Asian Games pada 1986 Seoul, Korea Selatan. Hingga saat ini dia masih berkiprah di dunia taekwondo.

Legenda taekwondo Indonesia (YouTube Aksi Cepat Tanggap)

Legenda taekwondo asal Papua ini mulanya hidup serba kekurangan dan melakukan pekerjaan serabutan. Tidak ada bantuan dari pemerintah untuk dirinya yang pernah mengharumkan nama bangsa. Bahkan Rojak sempat membenci sikap pemerintah yang acuh kepadanya.

Hingga akhirnya dia mendapat bantuan dari Kemenpora. Rojak mulai melatih taekwondo lagi hingga saat ini. Kini Rojak tinggal di rumah bantuan dari kemenpora di Bogor.

Ada piagam penghargaan menggantung di dinding ruang tamu kediaman Abdul Rojak di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor. Di piagam penghargaan yang ada foto dirinya ketika masih muda itu juga tertulis rekor taekwondo Indonesia diberikan kepada Abdul Rojak Kamisopa karena keberhasilan menjadi peraih medali perak pertama di kelas bantam di Asian Games X Seoul, Korea Selatan, pada 1986.

Sempat kerja serabutan (YouTube Aksi Cepat Tanggap)

Abdul Rojak memiliki kisah unik saat melatih. Dia sempat membina murid laki-laki yang memiliki perilaku kemayu seperti perempuan bernama Imam. Orang tua Imam menitipkan putranya yang kemayu kepada Abdul Rojak. Berharap agar bisa berkelakuan seperti laki-laki.

Legenda taekwondo Indonesia ini menyanggupi permintaan orang tua Imam. Lalu meinta ijin untuk melatih Imam dan sedikit keras padanya. Tidak sia-sia latihan yang dijalani Imam bersama legenda takwondo Indonesia ini.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"