Dengan berlatih secara teratur di atas ambang batas anaerobik, tubuh dapat meningkatkan kemampuannya dalam menangani asam laktat, yang meningkatkan ambang laktat, atau titik di mana kamu mengalami kelelahan. Artinya, kamu akan bisa berolahraga lebih keras dan lebih lama.
6. Melawan depresi
Studi menunjukkan bahwa latihan anaerobik, seperti latihan kekuatan, dapat meningkatkan mood dan bahkan melawan depresi.
7. Mengurangi risiko penyakit
Peningkatan kekuatan dan kepadatan tulang yang dicapai melalui latihan anaerobik intensitas tinggi, seperti squat dan push-up berat badan, dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.
8. Melindungi sendi
Dengan membangun kekuatan otot dan massa otot, persendianmu akan terlindungi dengan lebih baik, yang berarti kamu akan memiliki perlindungan lebih besar terhadap cedera.
9. Meningkatkan energi
Latihan anaerobik yang konsisten meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyimpan glikogen (yang digunakan tubuh sebagai energi), memberimu lebih banyak energi untuk aktivitas fisik intens berikutnya. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan atletikmu.
Perbedaan Latihan Aerobik dan Anaerobik
Latihan aerobik menghasilkan energi dengan menggunakan pasokan oksigen yang terus menerus untuk mempertahankan tingkat aktivitas saat ini tanpa memerlukan energi tambahan dari sumber lain. Namun latihan anaerobik mendorong tubuh untuk menuntut lebih banyak energi daripada yang dapat dihasilkan oleh sistem aerobik.
Untuk menghasilkan lebih banyak energi, tubuh menggunakan sistem anaerobiknya, yang bergantung pada sumber energi yang disimpan di otot.
Latihan dengan kecepatan lebih lambat seperti jogging atau bersepeda ketahanan adalah contoh latihan aerobik. Latihan cepat seperti lari cepat, latihan interval intensitas tinggi (HIIT), lompat tali, dan latihan interval menggunakan pendekatan latihan anaerobik yang lebih intens.
Salah satu cara mudah untuk mengingat perbedaan keduanya adalah istilah “aerobik” yang berarti “dengan oksigen”, sedangkan “anaerob” berarti “tanpa oksigen”.