Selesai lagu tersebut, interaksi panggung kembali dipecah dengan tarian 'Taruh'. Nadin Amizah mengajak 19 orang penonton untuk menari bersama di atas panggung. Hal ini menunjukan kedekatan yang terjalin antara wanita kelahiran 28 Mei 2000 itu dengan para penggemarnya.
Aksi ini pun tentu disambut perasaan senang. Di akhir lagu, fans-fans tersebut bahkan berpamitan dengan mencium pipi kiri-kanan Nadin sebagai tanda sayang. Melanjutkan penampilannya, Nadin Amizah menampilkan lagu selanjutnya dengan konsep yang berbeda.
Ketika itu, Nadin memasuki panggung dengan membawa kamera perekam yang menangkap potret dirinya seolah-olah sedang bercermin, sebagaimana lagu 'Cermin' yang langsung dinyanyikannya. Setelahnya, para penonton dibuat terkejut saat tiba-tiba sosok hitam tiba-tiba datang dari arah tribune penonton.
Si Ayah memecah lautan penonton dengan berkata, 'Permisi, itu anakku. Permisi, biarkan aku bertemu anakku, permisi'. Karakter ayah yang sejak awal dibuat hitam mulai dihapuskan riasannya di atas panggung dengan iringan lagu 'Mendarah'. Penonton sontak menangis melihat adegan tersebut.
Namun kembali Nadin membuat penonton terombang-ambing perasaannya dengan penampilan bersama Syarikat Idola Remaja membawakan 'Sorak Sorai'. Di akhir konser, Nadin Amizah dan penonton saling menerbangkan pesawat terbang sebagai suatu pengharapan mimpi yang akan terbang tinggi di masa datang.
Tak hanya menyajikan narasi dari memori masa kecil Nadin Amizah, ‘Konser Selamat Ulang Tahun’ juga jadi penawar dalam penyajian format pengalaman konser yang berbeda. Bersamaan dengan digelarnya 'Konser Selamat Ulang Tahun' ini, besar harapan karyanya bisa terus menggerakan hati dan menjadi perpanjangan usia dari album perdana Nadin Amizah.