Inilah lirik lagu Stasiun Balapan dari Didi Kempot yang dinyanyikan ulang Denny Caknan. Diketahui, lagu ini merupakan salah satu karya fenomenal dari legenda berjulukan The Godfather of Broken Heart yakni mendiang Didi Kempot. Sampai sekarang, lagu Stasiun Balapan masih sering dibawakan sejumlah penyanyi.
Seperti salah satunya Denny Caknan. Lagu Stasiun Balapan yang diciptakan Didi Kempot di tahun 1998 ini kembali viral setelah dibawakan Denny. Mantan kekasih Happy Asmara tersebut membawakan lagu tersebut dalam versi live music dan diunggah pada 3 Februari 2023.
Video yang diunggah di kanal YouTube DC. Production itu sempat menduduki trending nomor 1 di YouTube Music. Saat artikel ini disusun tepatnya 7 hari setelah perilisannya, video Denny Caknan membawakan lagu Stasiun Balapan sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali dan dibanjiri pujian dari para pencinta musik di Tanah Air.
Sementara itu, lagu Stasiun Balapan sendiri bercerita tentang penantian panjang seseorang akan kepulangan kekasihnya yang pergi lama dan tak kembali. Padahal sang kekasih berjanji pergi sebentar tapi malah tidak ada kabar. Seperti apa lagunya? Berikut lirik lagu Stasiun Balapan lengkap dengan artinya. Yuk langsung di-scroll!
Lirik Lagu Stasiun Balapan Versi Denny Caknan
Denny Caknan Bawakan Lagu Stasiun Balapan (YouTube)
Da... Dada sayang
Da... Selamat jalan
Ning stasiun balapan
(Di Stasiun Balapan)
Kuto Solo sing dadi kenangan
(Di kota Solo yang menjadi kenangan)
Kowe karo aku
(Kamu dan aku)
Naliko ngeterke lungamu
(Ketika mengantarmu pergi)
Ning stasiun balapan
(Di Stasiun Balapan)
Rasane koyo wong kelangan
(Rasanya seperti orang kehilangan)
Kowe ninggal aku
(Kamu meninggalkanku)
Ra kroso netes eluh ning pipiku
(Tidak terasa netes air mata di pipiku)
Da... Dada sayang
Da... Selamat jalan
Janji lungo mung sedelo
(Janji pergi hanya sebentar)
Jare sewulan ra ono
(Katanya satu bulan tidak ada)
Pamitmu naliko semono
(Pamitmu ketika itu)
Ning stasiun Balapan Solo
(Di Stasiun Balapan Solo)
Janji lungo mung sedelo
(Janji pergi hanya sebentar)
Malah tanpo kirim warto
(Tetapi tak pernah kirim kabar)
Lali opo pancen lali
(lupa atau memang sengaja melupakan)
Yen eling mbok enggal bali
(Seandainya ingat segeralah pulang)
Ning stasiun balapan
(Di Stasiun Balapan)
Rasane koyo wong kelangan
(Rasanya seperti orang kehilangan)
Pamitmu naliko semono
(Pamitmu ketika itu)
Lali opo pancen nglali
(Lupa atau memang sengaja melupakan)