Warga Korea Utara juga tidak berani mengekspresikan seksualitasnya dengan gamblang karena LGBT+ masih tidak diterima. Bahkan pemerintah Korea Utara pernah mengeksekusi dua wanita lesbian yakni wanita Korea dan Jepang di depan umum.
Dikutip dari Korea Times, kedua wanita itu ditangkap setelah diketahui melakukan hubungan seksual di rumahnya di Cheongjin, Provinsi Hamgyeong Utara. Pemerintah Korea Utara langsung mengambil keputusan eksekusi untuk keduanya karena dianggap terpengaruhi kapitalisme Jepang dan bisa merusak moral.
"Pemerintah Utara secara terbuka mengeksekusi dua lesbian karena diwarnai dengan kapitalisme bukan untuk demoralisasi," begitu laporan dari Radio Free North Korea. "Mereka sangat dipengaruhi oleh kapitalisme dari Jepang dan membawa kerusakan moral masyarakat," ungkap sumber dari pemerintah Korea Utara.