Kaitan faktor genetik pada orientasi seksual menyukai sesama jenis sampai saat ini masih jadi perdebatan. Apakah benar seseorang yang gay “dilahirkan dengan cara ini”, bukannya membuat pilihan gaya hidup?
Namun beberapa orang khawatir bahwa temuan semacam itu dapat disalahgunakan untuk "membenarkan" homoseksualitas. Bagaimanapun, jika itu berkaitan dengan sains, kita sebaiknya tak membahas soal norma.
Studi Baru Soal Faktor Genetik Menentukan Orientasi Seksual Seseorang
Sebuah studi baru mengklaim bahwa satu gen atau segelintir gen membuat seseorang rentan terhadap perilaku menyukai sesama jenis.
Berdasarkan hasil penelitian genom hampir setengah juta pria dan wanita, ditemukan bahwa meskipun genetika pasti terlibat dalam soal orientasi seksual, tidak ada prediktor genetik khusus. Namun beberapa peneliti mempertanyakan apakah analisis ini, yang lebih terkait soal aktivitas seksual daripada ketertarikan, dapat dijadikan dasar kesimpulan nyata tentang orientasi seksual.
“Pesannya harus tetap sama bahwa ini adalah perilaku kompleks yang pasti berperan dalam genetika,” kata seorang ahli biologi komputasi di perusahaan pengujian genetik 23andMe di Mountain View, California.
Beberapa studi genetik yang dilakukan dalam beberapa dekade terakhir hanya mengamati beberapa ratus individu paling banyak, dan hampir secara eksklusif pria. Penelitian lain telah menghubungkan orientasi seksual dengan faktor lingkungan seperti paparan hormon sebelum lahir dan memiliki kakak laki-laki.
Hasil Penelitian Genom Orang yang Menyukai Sesama Jenis