Identitas Idol Yang Lakukan Pelecehan Ke Rekan Grupnya Mulai Dispill, Ternyata Aktif Sebagai Aktor

Belakangan penggemar musik K-Pop dikejutkan dengan kabar seorang idol yang melakukan pelecehan seksual kepada sesama anggotanya. Tindakan ini bahkan sudah dilakukan setidaknya sebanyak 3 kali dari 2017 hingga 2021 baik di asrama maupun di ruang latihan.

Pada 30 Mei, Pengadilan Pusat menjatuhkan hukuman pada 'A' berupa penangguhan hukuman penjara selama 3 tahun dan 80 jam terapi seksual. 'A' akan menjalani hukuman penjara selama 2 tahun 6 bulan jika melanggar persyaratan yang diperintahkan pengadilan.

Diketahui sebelumnya, 'A' menghadapi tuduhan menyentuh, memaksa dan melecehkan secara seksual 'B', yang merupakan anggota dari grup yang sama. Selama persidangan, 'A' mengakui tindakannya melakukan pelecehan dan pemaksaan secara seksual.

Namun 'A' membantah tuduhan pemerkosaan. Tapi pengadilan memutuskan 'A' bersalah atas semua dakwaan, mengingat korban memberikan kesaksian yang konsisten dan spesifik soal kejahatan 'A'. Sejak saat itu, 'A' meninggalkan grup dan menghentikan aktivitasnya.

Kini, outlet berita lokal Korea Selatan mulai mengungkap identitas mantan idol K-Pop yang melakukan pelecehan seksual itu. Sebelumnya disebutkan 'A' berusia 25 tahun dan merupakan anggota dari boy grup beranggotakan 6 orang. Ternyata 'A' juga merupakan seorang aktor.

Media menyebut kalau 'A' baru-baru ini membintangi sebuah film dan film itu belum lama ini dirilis di bioskop. "Sebuah film yang dibintangi Idol A(25), yang dijatuhi hukuman penjara karena penganiayaan paksa, baru-baru ini dirilis di bioskop," kata berita Seoul Shinmun.

Menurut laporan itu, para penggemar yang tidak mengetahui kejahatan sang idol, menuliskan pesan berupa dukungan dan membagikan berita tentang perilisan film tersebut untuk meningkatkan minat yang lain menonton film yang dibintangi 'A' tersebut. 

Outlet media Seoul Shinmun bahkan sempat mewawancarai CEO agensi dari grup idol tersebut. Dalam laporannya, CEO langsung memisahkan kedua belah pihak sebagai langkah menanggapi skandal itu. Pihak agensi juga berusaha melindungi korban.