Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang berusaha keras untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah terkait virus corona. Bahkan organisasi internasional ini bela-belain pakai cara yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya.
WHO telah bergabung dengan TikTok, dan video pertamanya, secara tidak mengejutkan, ditujukan untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 dan meluruskan informasi sayalah yang selama ini beredar.
Mereka menjelaskan bagaimana kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap penyebaran virus, cara menggunakan masker dan apakah kita perlu mengenakan masker atau tidak. Dan yang terpenting, WHO menekankan bahwa kita tidak memerlukan masker jika tidak mengalami gejala.
https://www.tiktok.com/@who/video/6798585004302683398
Informasi singkat tentang virus dari WHO ini tidak akan bersaing dengan video-video viral lainya di dalam platform. Tetapi mereka dengan caranya tersendiri mendapat views yang sangat besar. Pada saat tulisan ini dibuat, video pertama mendapatkan 15,8 juta penonton. Sedangkan sedangkan yang kedua memiliki lebih dari 23 juta.
https://www.tiktok.com/@who/video/6799006326920940806
Gizmodo mencatat bahwa ini bukan organisasi di seluruh dunia pertama yang menggunakan TikTok untuk melawan informasi yang salah. Palang Merah dan Unicef sudah terlebih dahulu aktif di dalam platform.
Namun, penting bagi WHO untuk bergabung dengan jejaring sosial sejak awal. Bukan sekedar TikTok yang mewakili penonton online yang besar, di dalam platform tersebut banyak contoh pengguna TikTok yang secara salah mengklaim telah terinfeksi atau menyebarkan kepanikan.
Sementara TikTok mengatakan hal ini sebagai upaya menyediakan akses cepat ke "sumber yang tepercaya" (termasuk WHO) untuk orang yang mencari tagar coronavirus, kehadiran WHO bisa menjadi sangat penting untuk memberikan fakta.