Akhirnya, ia pun dirawat di rumah sakit setelah dibujuk oleh psikiater dan petugas medis. Namun perilakunya malah makin tak terduga. Di suatu hari, ia pernah bernyanyi dan menceritakan lelucon kepada seorang staf medis, dan setelah menangis tanpa sebab.
Dari hasil investigasi dikatakan bahwa ia mengalami pneumonia yang disebabkan oleh virus Covid-19. Ia juga mengalami gejala seperti batuk ringan dan kehilangan indra penciuman dan rasa.
Namun pada hasil tes lainnya, ia dikatakan normal. Tapi tingkat inflamasinya semakin tinggi. Itu sebabnya, kemungkinan wanita tersebut mengalami delirium dan mania. Delirium merupakan kondisi ketika seseorang tiba-tiba menjadi kebingungan dan kurang kesadaran.
Sedangkan mania biasanya terjadi karena euforia, suasana hati yang intens, hiperaktif dan delusi.
Lalu beberapa ahli menduga jika virus Covid-19 bisa membuat masalah kesehatan mental seseorang. Walaupun sebelumnya orang tersebut tidak memiliki riwayat penyakit mental, tidak mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
Jadi, sangatlah mungkin jika wanita tersebut mengalami kejiwaan karena peradangan yang diakibatkan oleh virus Covid-19.