Viagra adalah sejenis obat kuat berbentuk pil yang kerap dikonsumsi pria yang ingin mengobati masalah disfungsi ereksi. Biasanya Viagra dipakai pria supaya memiliki ketahanan saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Tapi tahukah kamu siapa penemu Viagra?
Viagra ditemukan sekitar tahun 1983. Kala itu seorang pria Amerika Serikat bernama Giles Brindley melakukan penelitian dan mencari cara bagaimana membantu pria yang mengalami masalah kejantanan. Ia pun melakukan penelitian dan menciptakan penemuan Viagra sebagai obat yang ampuh dalam penyembuhan masalah pria.
Dilansir dari Intisari, dalam sebuah Kongres Asosiasi Urologi Amerika seorang penulis bernama Kinda Rowland dalam bukunya yang berjudul The Pleasure Gap menuliskan saat Brindley yang seorang dokter sedang memberikan mata kuliah tentang vasolidator sekelompok lubang pembuluh darah yang digunakan sebagai perawatan disfungsi ereksi.
Brindley dalam konferensi itu malah mempraktikkan bagaimana vasolidator bekerja ketika disuntikan ke penis pria. Brindley naik ke panggung untuk mempresentasikan temuannya untuk menggambarkan bagaimana organ intim saat lemah dan ketika kuat. Brindley juga menyebut suntikan fenoksibenzamin bisa membuat penis ereksi karena bisa membuka pembuluh darah.
Setelah disuntikkan dan menunggu selama 20 menit, terlihat jelas efek obatnya mulai bekerja. Dia pun melepaskan celananya sendiri dan mempertontonkan kejantanannya di hadapan semua orang yang datang sebagai bentuk bahwa obat temuannya sudah melakukan “tugas” dengan baik. Semata-mata dilakukan supaya publik percaya dengan penemuannya.
“Ini adalah hasil dari menggunakan obat yang telah saya pelajari yang memiliki kemampuan menyebabkan ereksi untuk mengobati masalah impotensi pada pria,” ujar Brindley. Akhirnya banyak orang yang akhirnya mempercayai penemuannya dan sejak saat itu para pria di Amerika mulai tertarik menggunakannya.