Menurut Dr Laura Neustater, seorang dokter anak, mengatakan bahwa meski tersedia dengan banyak varian rasa, namun semua pengguna vape tetap terpapar nikotin.
Bahkan kandungan nikotin dalam satu vape dengan bentuk USB, sama dengan kandungan nikotin dalam satu bungkus rokok biasa.
Tidak hanya kandungan nikotin dalam vape saja yang berbahaya, namun varian rasa yang ditawarkan seperti rasa buah, coklat, atau vanilla ini ternyata juga menyimpan bahaya karena mengandung diacetyl, atau zat yang berhubungan dengan penyakit bronchiolitis obliterans atau penyakit paru-paru serius. Bahkan varian rasa vape ini bisa meninggalkan lapisan karsinogen lebih.
Jadi tidak ubahnya seperti rokok. Jika kamu menghisap vape sejak remaja, itu artinya kamu sedang mempersiapkan risiko kesehatan di masa depan. Seperti menyebabkan penyakit jantung, meningkatkan risiko penyakit paru, meningkatkan risiko kanker, mempengaruhi perkembangan otak, merusak gigi dan gusi, menyebabkan mulut kering, bahkan juga bisa menyebabkan keracunan bagi anak-anak.