Banyak dokter menyarankan wanita hamil untuk tidur miring ke kiri. Hal itu lantaran banyak studi sebelumnya mengaitkan tidur miring telentang dan kanan dengan berbagai risiko. Misalnya: kelahiran mati, pertumbuhan janin yang berkurang, berat badan lahir rendah, preeklampsia, gangguan tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa yang memengaruhi ibu.
Para peneliti juga berhipotesis bahwa, dengan posisi tidur telentang dan miring ke kanan, peningkatan berat rahim selama kehamilan dapat menekan aorta (arteri sentral yang mengalirkan darah ke perut bagian atas dan bawah) dan vena cava inferior (vena sentral yang mengembalikan darah dari perut bagian bawah ke hati).
Para penulis studi saat ini mencatat bahwa banyak dari studi sebelumnya ini melibatkan sejumlah kecil wanita. Selain itu, kebanyakan dari wanita yang ditanyai tentang posisi tidur itu memang mengalami lahir mati atau komplikasi lainnya. Hal ini meningkatkan kemungkinan bias ingatan—bahwa wanita yang mengalami komplikasi mungkin secara tidak sengaja terlalu menekankan posisi tidur karena mereka pikir posisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi.
Posisi Tidur Telentang Tidak Terbukti Berbahaya
Padahal sebenarnya tidur telentang atau menyamping selama minggu ke-30 kehamilan tidak meningkatkan risiko kelahiran mati, penurunan ukuran saat lahir, atau gangguan tekanan darah tinggi pada kehamilan. Hal tersebut merupakan hasil analisis Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health dan NIH. and Human Development (NICHD).
Studi ini dilakukan oleh Robert M. Silver, M.D., dari Fakultas Kedokteran Universitas Utah jurusan Obstetri & Ginekologi. Temuan ini dapat membantu menghilangkan kekhawatiran—diinformasikan oleh penelitian sebelumnya—bahwa tidur telentang atau miring ke kanan dapat menekan pembuluh darah yang memasok rahim dan berpotensi membahayakan janin atau ibu.
Para peneliti mengingatkan bahwa studi mereka menilai posisi tidur hanya sampai 30 minggu kehamilan dan tidak memberikan informasi apakah tidur telentang atau miring ke kanan pada akhir kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran atau komplikasi kehamilan.
Hasil dari Analisis Penelitian Terhadap Sejumlah Ibu Hamil