Masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi es teh usai makan makanan berat. Namun, baru-baru ini, banyak beredar informasi yang mengatakan kalo es teh tidak baik dikonsumsi setelah makan. Lantas, apakah benar?
Dari hasil penelitian, teh mengandung dampak positif untuk pencernaan. Namun, ada pula penelitian yang mengatakan jika teh bisa menghambat penyerapan nutrisi.
Dikutip dari The Health Site, teh sendiri bisa membantu pencernaan bekerja secara efektif. Teh juga mengandung antioksidan untuk mencegah komplikasi di sistem pencernaan.
Akan tetapi, senyawa fenolik dan tanin dalam teh bisa menghambat penyerapan zat besi sehingga banyak orang yang meyakini jika es teh tidak baik dikonsumsi setelah kita memakan daging.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Developments in Nutrition pada 2017 lalu menemukan, tanin dapat membentuk kompleks antinutritional-mineral yang tidak larut. Hal ini mengurangi kandungan zat besi dalam makanan. Akibatnya, zat besi menjadi sulit diserap.
Padahal, setiap tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Akan tetapi, bukan berarti mengkonsumsi teh usai makan disebut berbahaya, ya. Sebagai catatan, hal ini akan berbahaya buat yang mengalami defisiensi zat besi.
Selain itu, diketahui jika minum teh usai makan bisa menurunkan kadar katekin. Katekin ini punya senyawa antioksidan yang paling baik yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas.
Jadi, sudah paham kan seberapa buruknya mengkonsumsi teh setelah makan?