Batas aman residu yang ditetapkan WHO dan tidak menganggu kesehatan adalah 5.000 ppm. Kalau di Indonesia, rata-rata mengandung 10-43 ppm aja. Jadi ya masih aman, cuma jangan sering-sering pake.
Zat kimia pada styrofoam juga gak bisa terkumulasi pada tubuh. Akan dikeluarkan kembali setelah dikonsumsi. Jadi termasuk aman untuk digunakan.
Selain kesehatan, styrofoam juga punya dampak negaif sama lingkungan. Bakalan menumpuk jadi sampah. Indonesia masih perlu mengembangkan pengolahan sampah dengan baik.
Daripada masalah kesehatan styrofoam justru dikurangi penggunaannya karena masalah lingkungan. Jadi, mulai deh untuk kurang-kurangin penggunaan styrofoam.