Di masa pandemi saat ini, penggunaan masker sudah menjadi kewajiban untuk melindungi diri dari infeksi virus corona. Terdapat 2 jenis masker yang biasa digunakan, yaitu masker dari bahan kain yang bisa dicuci ulang dan masker medis yang digunakan sekali pakai.
Belum lama ini, laboratorium Eurofins membagikan hasil penelitiannya mengenai penemuan bakteri, ragi dan jamur pada masker yang bila digunakan dalam waktu lama.
Dikutip dari Straits Times, Kamis (20/5/2021), eksperimen yang mereka lakukan pada masker sekali pakai dan maker yang bisa digunakan berkali-kali dalam jangka waktu 6 dan 12 jam. Hasilnya menunjukkan bila masker digunakan dalam waktu lama, maka jumlah mikroba akan semakin banyak.
Namun untungnya, penelitian tersebut tak menemukan adanya bakteri Staphylococcus aureus, yakni bakteri yang menyebabkan infeksi kulit dan ruam. Akan tetapi, tingkat ragi, jamur dan bakteri semakin bertambah apabila masker dipakai hingga 12 jam. Dan masker kain yang digunakan berkali-kali umumnya mengandung lebih banyak mikroba dibanding masker sekali pakai.