Sebuah Studi Tunjukkan Vaksin Herpes Zoster Bisa Turunkan Resiko Demensia Bagi Pasien

Sebuah Studi Tunjukkan Vaksin Herpes Zoster Bisa Turunkan Resiko Demensia Bagi Pasien

Seiring dengan terus meningkatnya kasus demensia dan Alzheimer, para peneliti mencari cara baru untuk mengatasi dampak dari penyakit tersebut.

Dikutip dari Medical Daily, Kamis (3/4), sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksin herpes zoster, yang melindungi dari ruam virus yang menyakitkan, juga dapat mengurangi risiko demensia pada orang dewasa yang lebih tua.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada penurunan risiko demensia di antara mereka yang divaksinasi dengan herpes zoster.

Namun, banyak yang bias, karena individu yang divaksinasi cenderung lebih sadar kesehatan, sehingga sulit untuk menentukan apakah vaksin itu sendiri menawarkan perlindungan atau apakah faktor gaya hidup seperti diet dan olahraga berperan.

Untuk mengatasi hal ini, para peneliti di Stanford Medicine memanfaatkan kebijakan kesehatan masyarakat yang tidak biasa di Wales.

Pada tahun 2013, sebuah program vaksinasi herpes zoster menetapkan aturan kelayakan berbasis usia yang ketat, yakni mereka yang berusia 79 tahun pada tanggal 1 September dapat menerima vaksin tahun itu, sementara mereka yang berusia 80 tahun sebelum batas waktu tidak pernah memenuhi syarat.

Kedua kelompok tersebut memiliki tingkat pendidikan, kebiasaan vaksinasi, dan tingkat kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung yang serupa.

Hal ini menciptakan peluang unik untuk membandingkan dua kelompok yang hampir identik, yang hanya berbeda dalam akses vaksin, sehingga memungkinkan para peneliti untuk mengisolasi dampak sebenarnya dari vaksin dari faktor gaya hidup.

"Yang membuat penelitian ini begitu hebat adalah karena pada dasarnya penelitian ini seperti uji coba acak dengan kelompok kontrol — mereka yang sedikit terlalu tua untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin — dan kelompok intervensi — mereka yang cukup muda untuk memenuhi syarat," kata Dr. Pascal Geldsetzer, penulis senior penelitian tersebut dalam rilis berita.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang menerima vaksin herpes zoster memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk mengalami demensia selama tujuh tahun ke depan dibandingkan mereka yang tidak menerima vaksin.

Para peneliti juga mencatat bahwa perlindungan terhadap demensia jauh lebih kuat pada wanita dibandingkan pada pria. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin dalam respons imun atau perbedaan dalam cara perkembangan demensia.

"Untuk pertama kalinya kami dapat mengatakan dengan lebih yakin bahwa vaksin herpes zoster menyebabkan penurunan risiko demensia. Jika ini benar-benar merupakan efek kausal, kami memiliki temuan yang sangat penting," tambah Dr. Geldsetzer.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"