3. Inaktivasi virus
Proses pembuatan vaksin untuk mengakhiri pandemi korona (syoxsa.com)
Dari metode atau proses yang ketiga ini didapatkan klasifikasi calon vaksin. Virus memang tidak dapat dibunuh, tetapi mereka dapat dilemahkan lantas dimodifikasi fungsinya untuk melawan balik virus yang ada. Maka dari itu ada sejumlah model vaksin yakni vaksin hidup (dilemahkan), vaksin mati (tidak aktif), toxoid (toksin yang tidak aktif), dan vaksin konjugat. Contoh vaksin hidup adalah vaksin flu yang membuat seseorang akan mengalami demam namun tak berbahaya (lemah), sehingga tubuhnya mampu membuat imun yang kuat melawan virus flu.
4. Formulasi
Proses pembuatan vaksin untuk mengakhiri pandemi korona (kunc.org)
Melansir Pacific Immunology, formulasi merupakan proses penambahan bahan-bahan dasar dalam vaksin, seperti adjuvan sangatlah penting. Karena jika langsung memberikan imunisasi pada antigen tanpa adjuvan, maka sistem kekebalan tubuh justru akan rusak. Tanpa adjuvan, sistem imun atau kekebalan tubuh tidak akan responsif lagi terhadap vaksin yang diberikan.
5. Pengujian
Proses pembuatan vaksin untuk mengakhiri pandemi korona (pathways.health)
Terakhir adalah tahap pengujian apakah vaksin tersebut dapat bekerja atau tidak. Baru setelah tahapan-tahapan uji klinis tersebut terbukti berhasil, vaksin diajukan sebagai syarat untuk disetujui penggunaannya secara masif. Badan dunia yang mengawasi peredaran vaksin secara global adalah WHO. Sedangkan badan pengawas obat-obatan negara yang mengawasi distribusi dan keberadaan vaksin di sebuah negara, dapat berbeda di setiap negara.