Pro dan Kontra Diet Makanan Mentah, Beneran Sehat Nggak Sih? Begini Menurut Ahli Nutrisi

Pro dan Kontra Diet Makanan Mentah, Beneran Sehat Nggak Sih? Begini Menurut Ahli Nutrisi

Makanan mentah atau raw food kini makin populer di berbagai kalangan. Bahkan nggak jarang diet tertentu juga menerapkan pola makan mentah sebagai cara penyajian makanannya.

Namun apakah diet makanan mentah benar-benar sehat?

Menjawab pertanyaan di atas, ahli diet Susan Levin menjelaskan bahwa diet makanan mentah terdiri atas tanaman, bahkan kadang produk hewani, yang belum dipanaskan dengan suhu tertentu. Sebagian besar masyarakat mendefinisikan batas mentah sekitar 118 derajat Fahreinheit atau 47 derajat Celcius.

Pro dan Kontra Diet Makanan Mentah, Begini Menurut Ahli Nutrisi (KlikDokter)

Lalu, mengapa orang diet ketat memakan makanan mentah tanpa diproses?

Lebih lanjut, ahli diet terdaftar bernama Pam Fullenweider menjelaskan, "Tujuannya adalah untuk makan makanan dalam keadaan alami mereka. Teorinya, panas dalam memasak menghancurkan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan dan menciptakan racun dalam tubuh. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan ini."

Kamu bisa memakan sayuran buah-buahan, biji-bijian, juga kacang-kacangan pada diet makanan mentah. Kamu juga bisa menggunakan berbagai metode, seperti memblender, memfermentasi, mengeringkan, membuat jus, menekan, dan merendam.

Menurut Levin, sudah sejak lama diketahui bahwa pola makan nabati terkait dengan kemungkinan penyakit kronis lebih rendah, lho. Bahkan, salah satu studi pada tahun 2019 menemukan bahwa makan nabati dikaitkan tingkat penyakit kardiovaskular lebih rendah, kematian kardiovaskular, bahkan semua penyebab kematian pada orang dewasa paruh baya.

Meskipun begitu, diet mentah juga menyebabkan beberapa risiko serius. 

Menurut Fullenweider, diet itu "sangat ketat" dan menyebabkan kekurangan protein, zat besi, kalsium, juga vitamin B12 dan D. Hal itu pun mendapat dukungan dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2005, yakni diet vegetarian mentah menyebabkan lebih sedikit lemak tubuh secara keseluruhan. Hal itu pun dikaitkan dengan asupan nutrisi yang lebih rendah dan massa tulang yang rendah.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"