3. Jenius Alami. Kamu mungkin merasa seperti penipu hanya karena kamu tidak yakin bahwa kamu secara alami cerdas atau kompeten. Jika kamu tidak melakukan sesuatu dengan benar pada kali pertama atau kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai suatu keterampilan, kamu merasa seperti penipu ulung.
4. Sang Solois. Mungkin juga kamu merasa seperti penipu jika kamu harus meminta bantuan untuk mencapai level atau status tertentu. Karena kamu tidak bisa mencapainya sendirian, kamu mempertanyakan kompetensi atau kemampuanmu.
5. Manusia Super. Jenis impostor ini melibatkan keyakinan bahwa kamu harus menjadi pekerja paling keras atau mencapai tingkat pencapaian setinggi mungkin dan, jika tidak, kamu adalah seorang penipu.
# Cara Mengatasi Perasaan-Perasaan Buruk Akibat Imposter Syndrome
Cara mengatasi Imposter Syndrome (asana.com)
Untuk mengatasi imposter syndrome, ada baiknya kamu mulai bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan sulit. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Keyakinan inti apa yang saya pegang tentang diri saya?
2. Apakah saya yakin saya layak mendapatkan cinta sebagaimana adanya?
3. Haruskah saya menjadi sempurna agar orang lain menyetujui saya?
Untuk mengatasi perasaan ini, kamu perlu merasa nyaman menghadapi beberapa keyakinan yang sudah mendarah daging yang kamu pegang tentang dirimu.
Latihan ini mungkin sulit karena kamu mungkin tidak menyadari bahwa kamu memegangnya, namun berikut beberapa teknik yang dapat kamu gunakan:
1. Berbagi perasaan. Bicaralah dengan orang lain tentang perasaanmu. Keyakinan irasional cenderung memburuk jika disembunyikan dan tidak dibicarakan.
2. Fokus pada orang lain. Meskipun ini mungkin terasa berlawanan dengan intuisi, cobalah membantu orang lain yang mengalami situasi yang sama denganmu.
3. Nilailah kemampuanmu. Jika kamu sudah lama meyakini ketidakmampuanmu dalam situasi sosial dan kinerja, buatlah penilaian yang realistis terhadap kemampuanmu. Tuliskan pencapaianmu dan apa yang kamu kuasai, lalu bandingkan dengan penilaian dirimu.
4. Ambil langkah kecil. Jangan berfokus pada melakukan sesuatu dengan sempurna, tetapi lakukanlah dengan wajar dan berikan penghargaan pada dirimu sendiri karena telah mengambil tindakan.
5. Pertanyakan pemikiranmu. Saat kamu mulai menilai kemampuanmu dan mengambil langkah kecil, tanyakan apakah pikiranmu rasional. Apakah masuk akal untuk percaya bahwa kamu adalah penipu mengingat semua yang kamu ketahui?
6. Berhenti membandingkan. Setiap kali kamu membandingkan dirimu dengan orang lain dalam situasi sosial, kamu akan menemukan kesalahan pada dirimu yang menyulut perasaan tidak cukup baik atau tidak memiliki. Sebaliknya, selama percakapan, fokuslah mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.
7. Gunakan media sosial secukupnya. Kita tahu bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan mungkin terkait dengan perasaan rendah diri. Jika kamu mencoba menampilkan gambaran di media sosial yang tidak sesuai dengan dirimu sebenarnya atau yang tidak mungkin dicapai, hal itu hanya akan memperburuk perasaanmu.
8. Berhentilah melawan perasaanmu. Jangan melawan perasaan tidak memiliki. Sebaliknya, cobalah untuk bersandar pada mereka dan menerimanya. Hanya ketika kamu mengakui perasaan-perasaan ini, kamu dapat mulai mengungkap keyakinan inti yang menghambatmu.