Pernahkah seseorang mengira Anda sedang menangis setelah Anda menguap? Hal seperti ini muncul karena mata kita mengeluarkan air mata ketika menguap. Secara visual memang mirip seperti kita sedang menangis. Lalu mengapa kebanyakan orang mengeluarkan air mata saat menguap?
Beberapa ahli memiliki teori mengenai penyebab seseorang menguap, yakni karena kelelahan atau merasa bosan. Ketika sedang merasa lelah atau bosan, sistem tubuh dengan sengaja melambat. Tujuannya adalah untuk meyimpan energi dalam tubuh.
Air mata sendiri adalah pelumas mata yang diproduksi oleh kelenjar lakrimal, atau kelenjar air mata. Pelumas mata ini tidak hanya terdiri dari air, tetapi juga mengandung minyak dan lendir yang berfungsi sebagai pelindung mata dari zat asing seperti debu.
Setiap kali berkedip, gerakan kelompak mata akan memicu air mata dari kelenjar lakrimal ke permukaan mata. Kedipan pun ikut meratakan air mata ini.
Itulah mengapa ketika sehabis menguap, mata akan terasa basah seperti habis menangis. Namun tidak semua orang akan secara otomatis "menangis" sehabis menguap.
Bisa saja menguap tanpa mengeluarkan air mata dan itu merupakan hal yang normal. Hal tersebut juga bisa terjadi bila seseorang memiliki ukuran saluran air mata yang cukup besar.
Saat menguap untuk pertama kali, air mata yang disimpan dalam kelenjar lakrimal melewati saluran air mata dan mudah untuk tumpah ke permukaan mata. Akibatnya, kelenjar lakrimal akan kering sementara. Saat menguap untuk kedua kalinya, kemungkinan besar air mata tidak akan keluar hingga pasokan air mata kembali tersedia.
Selain ukuran saluran air mata, kondisi mata yang kering juga dapat menyebabkan seseorang menguap tanpa mengeluarkan air mata. Contohnya, saat seseorang sedang berada di pantai yang berangin, terjadi masalah pada kelenjar lakrimalis atau saluran air mata yang tersumbat.