"Kedua, kalau persoalan vaksin saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih. Misalnya hidup di DKI Jakarta semua anak cucu saya dapat sanksi Rp5 juta mending saya bayar," ucap Ribka dalam rapat tersebut.
"Saya yang pertama bilang saya yang pertama menolak vaksin. Kalau dipaksa pelanggaran HAM tidak boleh memaksa begitu," tambahnya.
# Tak Hanya Tolak Vaksin, Tapi Juga Mengeluarkan Pernyataan Keras
Selain menolak vaksin Covid-19, Ribka Tjiptaning juga mengungkapkan beberapa pernyataan keras seperti komersialisasi tes swab Covid-19 di rumah sakit. Ribka mengaku mendapati tes swab dipatok dengan harga berbeda di sejumlah rumah sakit.
Ada rumah sakit yang memtok harga Rp3,5 juta untuk hasil 3 hari, sementara untuk yang hasil sehari harganya dua kali lipat yaitu Rp6,5 juta.
Ribka pun berpesan pada Menkes agar fasilitas dan pelayanan kesehatan, terutama yang berhubungan dengan Covid-19 tidak dikomersialisasi.
Tak hanya bahas soal ajang bisnis di fasilitas dan pelayanan kesehatan. Ribka juga menyentil Menkes Budi Gunadi Sadikin yang lulusan Teknik Nuklir. Ribka merasa latar belakang pendidikan Budi Gunadi kurang sesuai dengan jabatan Menteri Kesehatan.
"Tiba-tiba yang latar belakangnya nuklir, apa mau dibom semua ini covid-nya," tandas Ribka.
Wah, Bu Ribka ini keras banget ya ges. Ada benernya kadang perkataan beliau tapi, ya gak saklek juga lah Bu~