Kedekatan Dapat Diukur dari Tangisan

Kedekatan Dapat Diukur dari Tangisan

Penelitian yang dilakukan kepada beberapa orang di 35 negara menemukan bahwa di negara yang lebih bebas berekspresi dan negara yang mempunyai ikatan sosial lebih baik. Maka orang lebih bisa mudah menangis dibanding dengan negara dunia ketiga yang masih erat dengan norma-norma budaya. Di negara dunia ketiga lebih memandang orang tidak boleh menangis. Disini selain budaya yang melingkupi juga dibedakan antara jenis kelamin.

Perempuan lebih sering menagis dibanding pria. Penelitian pada kuarsa tahun 1980 dan masih menemukan hasil yang sama di tahun 2011 oleh Lauren Bylsma, PhD dari University of Pittsburgh.

Menangis juga menggambarkan kedekatan terhadap seseorang. Jika merasa aman dan lebih nyaman maka akan gampang menangis. Namun sebaliknya jika berada didekat orang yang lebih meremehkan dan merendahkan, maka secara otomatis air mata akan tertahan.

Atau juga orang yang lebih nggak mandiri lebih gampang menangis dibanding dengan orang yang sibuk. Disini, dalam dunia patriarkis, perempuan lebih sering menangis dari pada pria.

Bagi seorang bayi, menangis adalah salah satu komunikasi yang penting. Ini bentuk komunikasi yang paling mungkin untuk dilakukan oleh seorang bayi. Mereka membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang dewasa.

Air mata adalah semacam pelumas dalam hubungan sosial. Komunitas yang sehat secara komunikasi, maka member dari komunitas tersebut bersedia memberikan dukungan dengan air mata yagn terlihat dari responnya ketika menangkap peristiwa yang terjadi dalam komunitasnya.

Apa bedanya menangis secara emosional dan menangis karena memotong bawang? Seorang ahli biokimia, Frey, menemukan bahwa air mata yang keluar karena dorongan emosional lebih banyak mengandung protein dibanding air mata yang keluar karena memotong bawang. Menangis dan mengeluarkan air mata, dalam konteks emosional juga berfungsi sebagai terapi dalam proses penyembuhan.

Sejumlah orang merasa lebih buruk ketika menangis. Namun ketika diidentifikasi penyebabnya adalah, seseorang yang secara emosional ingin menangis merasa lebih bisa mengekspresikan tangisannya ketika berada didekat orang yang membuat nyaman. Jika berada disekitar orang banyak, mereka merasa lebih buruk ketika menangis.

Jadi, menangis secara emosional bisa menjadi terapi penyembuhan. Dengan catatan subjek merasa nyaman dan menemukan solusi dari persoalan yang membuatnya menangis. 

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"