Ini Alasan Kenapa Makanan Panas Sebaiknya Tidak Ditaruh di Wadah Plastik

Ini Alasan Kenapa Makanan Panas Sebaiknya Tidak Ditaruh di Wadah Plastik

Dalam hal menyimpan atau memanaskan kembali makanan, kenyamanan adalah kuncinya bagi banyak rumah tangga dan perusahaan jasa makanan. Praktik yang umum dilakukan adalah menempatkan makanan panas dalam wadah plastik karena ketersediaannya yang luas dan kemudahan penggunaannya. Namun, keamanan praktik ini telah menjadi bahan perdebatan di kalangan pakar kesehatan dan konsumen. 

Setiap kali wadah plastik terkena suhu tinggi, ada risiko plastik terurai, memindahkan zat berbahaya ke makanan dan mengubah karakteristik sensoriknya, menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai migrasi.

Terjadi atau tidaknya fenomena ini bergantung pada makanan, waktu kontaknya dengan wadah, dan suhu saat makanan tersebut dikenai.

Makanan Panas Dalam Wadah Plastik: Wadah Polypropylene (PP).

Sayur dan lauk pauk yang dibungkus plastik (halodoc.com)

Plastik polipropilen (PP) dikenal luas karena keamanannya jika bersentuhan dengan makanan. Plastik ini memiliki titik leleh yang tinggi dibandingkan plastik lainnya, sehingga cocok untuk wadah yang dimaksudkan untuk menampung makanan panas. 

PP tidak melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan bila digunakan dengan tepat dan karenanya merupakan pilihan yang lebih disukai untuk banyak aplikasi penyimpanan makanan. Bagi mereka yang mencari opsi andal, wadah makanan plastik PP premium yang dapat dipanaskan dengan microwave menawarkan solusi yang aman dan nyaman untuk menyimpan dan memanaskan kembali makanan panas. 

Wadah ini dirancang untuk tahan terhadap suhu gelombang mikro tanpa rusak, sehingga memastikan makanan tetap bebas dari produk samping plastik.

Makanan Panas Dalam Wadah Plastik: BPA dan Phthalates

Bisphenol A (BPA) dan ftalat tidak hanya umum di dunia plastik; bahan-bahan tersebut telah menjadi simbol risiko kesehatan yang terkait dengan bahan sintetis. BPA, bahan kimia yang digunakan untuk mengeraskan plastik, dapat meniru hormon tubuh dan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan yang negatif. Hal ini termasuk gangguan reproduksi, peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, serta dampak terhadap perkembangan otak janin dan bayi. 

Demikian pula, ftalat, yang membuat plastik menjadi lunak dan fleksibel, telah dikaitkan dengan perubahan hormonal, penurunan kesuburan, dan bahkan gangguan perkembangan pada anak-anak. 

Jadi gimana guys? Masih mau naroh makanan panas dalam wadah plastik?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"