Apakah Masker Tipe Paruh Bebek Lebih Efektif dalam Mencegah Penyebaran Covid-19? Ini Faktanya

Bisa dilihat bahwa masker ini jauh lebih aman karena tali plastik di atas hidung dan juga pinggirnya bentuknya mengikuti kontur pipi dan hidung sehingga daerah pinggir bisa tersegel dengan (hampir) sempurna.

Saking bagusnya, penggunaan masker ini dalam jangka panjang akan bikin daerah pipi bertanda. Daerah hidung & mulut juga terlindungi secara bagus oleh jahitan kuat di tengah masker, bahkan kalaupun ada serangan udara langsung dari tengah, udara ini akan terpecah oleh jahitan ini. Masker ini bisa melindungi diri sendiri dan bisa melindungi orang lain juga.

Tren terbaru soal masker jenis KF94 standar Korea yang berbentuk paruh bebek, tapi dengan daerah hidung yang bisa dilipat dan bahan yang lebih ringan daripada masker di atas sehingga tidak sampai membuat pipi bertanda. Prinsipnya sama dengan masker di atas, yakni serapat mungkin sehingga sedikit mungkin radikal bebas di luar masker yang bisa masuk.

Satu-satunya permasalahan adalah masker jenis ini dibenderol dengan harga yang lumayan mahal. Masker bedah sekarang 50 unit saja harganya tidak sampai Rp35.000 (satunya Rp700) sedangkan untuk masker KN95 isi 10 harganya minimal Rp20.000 (satunya Rp2000).

Perbedaan kecil kalau satuan, namun kalau kita setiap hari harus keluar rumah dan harus pakai 2 masker per hari, tentunya akan sangat boros kalau terus menerus pakai KN95, karena satu boks saja habis tidak sampai satu minggu.

Untuk yang setiap hari naik kendaraan umum yang padat, sangat disarankan untuk memakai masker paruh bebek seperti ini. Tapi kalau naik kendaraan pribadi, masker bedah akan cukup, tapi disarankan ganti ke masker paruh bebek begitu masuk tempat kerja.

Jenis masker yang sejenis adalah dengan katup, tapi banyak orang yang menjuluki masker ini sebagai masker egois, karena masker ini bisa melindungi diri sendiri tapi tidak bisa melindungi orang lain, karena napas yang dihirup bisa tersaring, tapi yang dihembuskan keluar lewat katup ini tanpa filter.