Perut keroncongan, lemas, lesu, tubuh gemetar, dan muncul rasa gelisah merupakan tanda-tanda yang jelas ketika kita sedang kelaparan.
Menurut ahli gizi, Risa Groux, CN, kelaparan adalah pertanda kebutuhan fisiologis akan nutrisi untuk menyediakan bahan bakar bagi tubuh.
"Sama seperti mobil yang membutuhkan bahan bakar untuk berfungsi, tubuh kita juga membutuhkan makanan untuk menciptakan energi guna bertahan hidup dan berkembang," jelasnya.
Idealnya, tubuh menghasilkan hormon ghrelin di perut yang memberikan sinyal ke otak bahwa kita membutuhkan makanan. Hormon ini dapat meningkat sebelum makan dan turun setelah makan.
Sementara itu, hormon lainnya dalam sel lemak, yakni leptin juga biasanya akan memberi tahu otak ketika energi yang dimiliki sudah cukup dan tidak perlu mengonsumsi makanan lain.
Namun, terkadang proses ini tidak berjalan sesuai rencana. Bahkan, kita bisa makan lebih banyak dari yang kita butuhkan karena selalu merasa kelaparan. Ada banyak alasan berbeda mengapa kita sering lapar, termasuk beberapa penyebab rasa lapar yang bisa saja mengkhawatirkan.
Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak sejumlah alasan mengapa kita sering lapar, seperti berikut ini.
1. Sudah lama tidak makan
Alasan paling jelas mengapa perut kita mendorong kita untuk memberinya makan adalah karena kita sudah lama tidak makan.
"Kurangnya makanan dari waktu ke waktu menyebabkan tubuh menjadi lapar, yang meliputi rasa tidak nyaman di bagian perut dan rasa lemas karena kekurangan nutrisi," terang konsultan nutrisi Freshbit, Lauren Minchen, MPH, RDN, CDN.
Jika kita merasa lesu atau lelah saat belum makan, itu adalah respons alami tubuh kita untuk menghemat energi.
Menurut Minchen, lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan ketidaknyamanan akibat rasa lapar bisa bermacam-macam, tergantung beberapa faktor.
Umumnya, orang bisa mulai merasa lapar tiga sampai lima jam setelah terakhir kali makan, tetapi bisa lebih lama jika mereka sebelumnya mengonsumsi makanan yang banyak.
2. Baru saja berolahraga
Olahraga, terutama aktivitas fisik yang berat atau kardio, menggunakan kalori dan nutrisi untuk mencukupi bahan bakar tubuh kita. Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar. Minchen juga mencatat bahwa kerusakan otot selama berolahraga dapat menciptakan keinginan untuk makan.
"Melatih jaringan otot kita dan memecahnya untuk merangsang pembangunan jaringan otot yang lebih kuat, bisa memicu kebutuhan protein, karbohidrat, serta lemak yang lebih besar dalam proses pembangunan kembali itu," katanya.
"Tanpa makronutrien yang berharga ini setelah berolahraga, otot kita tidak akan menjadi lebih kuat dan lebih tangguh," ujar dia.
3. Tidak mendapatkan tidur yang nyenyak
Percaya atau tidak, kurang tidur bisa membuat kita merasa lapar, lho. Itulah mengapa kalau kita begadang selalu ingin makan tengah malam.
Menurut Kathleen Winston, PhD, RN, dari University of Phoenix, keduanya mungkin tampak tidak terhubung, tetapi tidur sangat penting untuk mengendalikan nafsu makan.
Saat kita berada di alam mimpi, otak dan sistem kekebalan tubuh kita diperkuat sehingga dapat mengatur hormon lapar ghrelin sehingga bagi mereka yang tidak cukup istirahat secara teratur, hormon ini lebih tinggi dan pada akhirnya membuat nafsu makan jadi lebih meningkat.