Fermentasi adalah teknik kuno untuk mengawetkan makanan dan minuman yang telah dipraktikkan jauh sebelum ditemukan kulkas. Selama fermentasi, mikroorganisme seperti bakteri, ragi atau jamur mengubah senyawa organik seperti gula dan pati menjadi alkohol atau asam. Fungsinya sebagai pengawet alami dan meningkatkan rasa dan tekstur makanan fermentasi, meninggalkannya dengan rasa yang kuat, asin dan sedikit asam.
Ada dua metode utama fermentasi: spontan, ketika mikro-organisme yang secara alami ada dalam makanan atau lingkungan memulai fermentasi, atau kedua dengan penambahan 'kultur starter'. Contoh fermentasi spontan adalah produksi kimchi atau sauerkraut, sedangkan kultur starter digunakan untuk menghasilkan kefir atau natto.
Sudah jadi rahasia umum, makanan yang difermentasi punya manfaat yang super untuk kesehatan. Berikut manfaat yang bisa didapat dari makanan yang difermentasi:
1. Sumber bakteri baik
Sebagian besar makanan fermentasi menyumbangkan bakteri yang memiliki efek probiotik potensial. Artinya, bakteri ini dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meringankan masalah pencernaan.
2. Lebih mudah dicerna