Lonjakan gula darah terjadi ketika kadar glukosa darah naik tepat setelah makan. Hal ini sebenarnya normal terjadi pada semua orang setelah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Ketika ini terjadi, dua reaksi penting terjadi di pankreas: pelepasan insulin segera dan pelepasan hormon yang disebut amylin.
Insulin bekerja dengan cepat untuk memindahkan glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel. Proses ini hanya membutuhkan beberapa menit. Amylin membantu mencegah makanan mencapai usus kecil terlalu cepat (tempat sebagian besar nutrisi diserap). Biasanya, kenaikan glukosa darah setelah makan bersifat sementara, bahkan hampir tidak terlihat.
Kadar gula darah bisa naik sangat tinggi setelah makan. Begitu insulin akhirnya masuk, penurunan gula darah yang cepat dapat terjadi.
Cara Mencegah Lonjakan Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa kadar gula darah tinggi setelah makan dapat memperburuk timbulnya penyakit ginjal dan mempercepat perkembangan retinopati. Penderita diabetes tipe 2 mungkin mengalami lebih banyak masalah kardiovaskular ketika sering terjadi lonjakan gula darah setelah makan. Untuk mencegah kondisi tersebut, berikut beberapa cara mencegah lonjakan gula darah:
1. Membatasi makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi
GI adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan dapat menyebabkan gula darah naik. Skor GI dinilai antara 0 hingga 100. Makanan yang memiliki GI tinggi misalnya: nasi putih, roti tawar putih, kentang rebus, sereal jagung, kerupuk beras.
2. Makan lebih banyak serat
Selain membantu pencernaan dan menurunkan kolesterol, makanan kaya serat mengandung karbohidrat yang lambat dicerna. Karbohidrat ini membantu memblokir peningkatan gula darah setelah makan karena serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di usus. Cara ini memungkinkan pelepasan glukosa yang lebih lambat ke aliran darah.
3. Buat perpaduan komposisi makanan yang cerdas