Pada kolom caption, pihak pengelola juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak atas kerja kerasnya memadamkan api di kawasan Bukit Teletubbies. Kini, setelah kondisi kembali aman, pihak TNBTS mengajak semua pihak untuk ikut menjaga kelestarian alam dan menjaga balai konservasi tersebut bersama-sama.
“Api telah padam, saatnya kembali memutar roda perekonomian di kawasan Bromo. Tapi ingat pengunjung dan pelaku jasa wisata harus ada kesiapan dan kesadaran bahwa menjaga kawasan konservasi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya petugas ya...,” demikian petikan caption yang ditulis oleh admin akun Instagram TNBTS.
Dalam edaran yang diunggah, pihak pengelola juga menyinggung soal penggunaan benda-benda yang bisa memicu kebakaran, termasuk salah satunya flare. Dijelaskan pula bahwa saat ini Indonesia masih dilanda musim kemarau sehingga semua pihak harus bijak dalam melakukan tindakan di area konservasi.
“Menghimbau kepada seluruh pengunjung dan pelaku jasa wisata agar mematuhi prosedur masuk, peraturan, dan larangan yang berlaku di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru serta mengingat saar ini masih dalam masa waspada kebakaran hutan agar tidak membawa peralatan yang bisa menimbulkan kebakaran hutan, antara lain api unggun, perapian, kembang api, petasan, dan flare untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan demi keselamatan, keamanan, dan kenyaman bersama,” tulis pengelola pada poin keenam.
Pembukaan kembali TNBTS juga mendapat respon positif dari netizen. Para warganet juga mengucapkan syukur dan bertekad untuk bersama-sama menjaga alam Gunung Bromo agar kembali hijau dan pulih pasca kebakaran.