Sosok pemimpin diktator Kim Jog-un di negara Korea Utara menarik perhatian orang. Tidak sedikit yang penasaran untuk mencoba liburan ke Korea Utara. Memang negara di semenanjung Korea ini bukan negara yang populer untuk urusan traveling, masih kalah dengan negara tetangga Korea Selatan atau Jepang.
Tapi Korea Utara sebenarnya menerima turis-turis dari luar negeri yang mau datang melihat dan mendatangi destinasi wisata yang ada di Korea Utara seperti Juche Tower, Sino Bridge, dan Victorius War Muzeum hingga mencicipi kuliner khas, ada bubur jagun atau corn rice, soondae, dan bughan barbeque.
Pihak pemerintah Korea Utara akan memberikan syarat untuk wisatawan yang akan datang. Dilansir dari Bobobox, beberapa syarat di antaranya selama berada di Korea Utara, wisatawan dilarang berkeliaran tanpa didampingi pemandu. Jadi jangan sekali-sekali meninggalkan hotel dan naik transportasi umum sendiri.
Bila dilakukan sebagai wisatawan akan mendapatkan hukuman karena sama saja menentang peraturan yang sudah diberlakukan sangat ketat di Korea Utara. Wisatawan yang terbukti melakukan itu akan dianggap sebagai mata-mata dan menjadi orang yang berbahaya bagi negara.
Tak hanya wisatawan yang dapat sanksi, sebab pemandu wisata juga akan dihukum karena sebagai pemandu wisata dianggap menjadi teman atau membantu mata-mata melakukan pengamatan di Korea Utara. Jadi pemandu benar-benar yang memiliki wewenang saat mengantarkan wisatawan, jangan pernah melakukan hal-hal aneh yang menarik perhatian.
Termasuk ada aturan soal wisatawan tak sembarang mengambil foto di Korea Utara. Bila pemandu tidak memberikan izin, jangan sekali-sekali mencuri kesempatan untuk mengambil gambar. Mengambil gambar tanpa izin juga bisa dituding menjadi mata-mata. Selain akan dianggap mata-mata, kamera wisatawan bisa disita.