Kue bulan alias mooncake merupakan makanan khas Tionghoa yang memiliki kisah menarik di baliknya. Setiap tahun, masyarakat yang mempercayai legenda tersebut berbondong-bondong membeli kue bulan untuk disantap saat terang bulan.
Menurut legenda, kue bulan menjadi persembahan bagi roh bulan, permaisuri Chang'e yang terbang ke bulan demi menyelamatkan diri dari kejaran suaminya yang kejam, Raja Hou Yi. Ada pula cerita kalau kue bulan adalah kue perjuangan. Beragam bentuk gambar di bagian atas kue ini menjadi pesan rahasia untuk menggulingkan kekuasan Mongol.
Dilansir dari laman The Star, Rabu (22/9/2021) berikut lima fakta unik tentang kue bulan alias mooncake yang kerap dianggap sebagai kue keberuntungan:
- Kue Festival
Kue bulan menjadi kudapan yang wajib tersedia dalam Festival Mid Autumn. Mid Autumn merupakan festival penting bagi masyarakat Cina, selain perayaan Tahun Baru Imlek.
Festival Mid Autumn yang berlangsung di pertengahan musim gugur ini tak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. Orang Jepang juga turut merayakan dengan cara tsukimi atau melihat bulan. Sementara di Korea, mereka memperingatinya dengan berkunjung ke rumah para leluhur.
Masyarakat Vietnam juga menghadirkan kue bulan saat merayakan Tet Trung Thu atau Festival Anak. Dan penduduk Kamboja merayakan Festival Air dan Bulan pada akhir Oktober hingga November untuk memberikan penghormatan pada bulan.
- Alat untuk Revolusi
Seperti yang sudah dinukilkan sebelumnya, para pejuang Tionghoa berusaha mengakhiri kekuasaan Dinasti Yuan dari Mongol dengan cara sembunyi-sembunyi. Para pejuang berkirim pesan rahasia melalui gambar yang terlihat di bagian atas kue bulan. Strategi brilian ini berhasil dan lahirlah Dinasti Ming. Orang-orang memperingati hari kebebasan mereka dengan saling berbagi kue bulan.