Ternyata Ini Penyebab Mie Instan Asal Indonesia Gak Diterima di Taiwan, Residu Pestisidanya Berbahaya

Ternyata Ini Penyebab Mie Instan Asal Indonesia Gak Diterima di Taiwan, Residu Pestisidanya Berbahaya

Belum lama ini, toritas Badan Makanan dan Obat-obatan Taiwan menolak pemasukan mie instan yang berasal dari Indonesia. Hal tersebut dikarenakana danya kandungan residu pestisida yang berbahaya dan melebihi batas maksimum.

Gak cuma Idonesia saja yang ditolak oleh Taiwan, beberapa produk mie instan asal Jepang dan Filipina pun juga ditolak. Barang-barang yang ditolak tersebut lalu dikembalikan ke negara asal atau dimusnahkan.

Lantas, apa sih bahaya dari residu pestisida dalam mie instan?

Ilustrasi mie instan (pexels.com)

Diketahui jika pestisida biasanya dipakai dalam produksi makanan untuk menghindari hama seperti serangga, tikus atau gulma. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan jika makanan yang dijual harus mematuhi peraturan pestisida, khususnya batas residu maksimum.

Dosis yang tinggi pada pestisida sintetik dan organik, akan berdampak buruk bagi kesehatan dibandingkan yang umumnya ditemukan pada buah-buahan dan sayuran.

Dampak yang paling menonjol dari paparan pestisida yaitu adanya peningkatan risiko penyakit alzheimer, dan beberapa penelitian juga menunjukkan penggunaan pestisida dapat dikaitkan dengan jenis kanker tertentu.

Dampak yang paling sering terjadi ialah tingginya peningkatan penyakit alzheimer hingga terjadinya kanker.

Menurut beberapa penelitian, paparan dari  organofosfat dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi secara signifikan untuk kanker misalnya kanker payudara, ovarium hingga tiroid.

Bahkan, beberapa penelitian juga mengungkapn jika akan ada kemungkinan terjadinya peningkatan resiko kanker lain seperti prostat, paru-paru dan hati.

Sebenarnya, kandungan pestisida bisa dikurangi jika kita mengolah atau memasak makanan sebelum dikonsumsi. Misalnya pestisida pada sayuran atau buah, biasanya akan lebih baik jika dikupas atau dipotong pada bagian kulitnya walaupun akan mengurangi nilai gizinya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"