Selain itu, lemak dalam telur yang selalu dianggap buruk akan membantu tubuh menyerap vitamin D dan E. Yang pasti, konsumsilah telur dalam jumlah yang wajar. Meski terdengar klise, kata Koch lagi, sebaiknya kita mengonsumsi telur dalam jumlah sedang per hari.
"Seharusnya kita tidak makan empat omelet telur setiap hari. Tapi satu telur sehari akan memberi manfaat maksimal," katanya.
Penelitian baru-baru ini memang menunjukkan lemak jenuh gak seburuk yang pernah kita pikirkan kok. Namun, Koch menyarankan kita agar tetap berhati-hati. Anjuran dari Pedoman Diet AS tentang asupan kalori dari lemak jenuh sebaiknya kurang dari 10 persen per hari.
"Mengonsumsi kuning telur juga dapat membantu atlet mempertahankan berat badannya dengan lebih baik, berkat kandungan proteinnya," kata Koch. Sementara bagian kuning telur juga membantu atlet membangun lebih banyak otot daripada hanya mengonsumsi bagian putihnya doang.
"Manfaat mengonsumsi telur utuh lebih besar daripada risiko mengonsum kolesterol dan lemaknya," tutup Koch.
Pokoknya, makan telur mah makan aja, yang penting kan dalam batas wajar. Oke!