Nasi di Angkringan Disebut Nasi Kucing, Ternyata Begini Sejarahnya

Nasi di Angkringan Disebut Nasi Kucing, Ternyata Begini Sejarahnya

Pernah makan nasi di angkringan? Nasi di angkringan memiliki porsi yang sangat sedikit. Nasi tersebut pun dikenal dengan sebutan nasi kucing. Kenapa nasi itu dikenal dengan nasi kucing? Apa karena porsinya yang sedikit? Atau nasi tersebut cocok dimakan oleh kucing?

Dilansir dari Kompas.com. Gunadi S.Pd.I yang akrab disapa Gugun adalah seorang inisiator Desa Cikal Bakal Angkringan Ngerangan di Klaten, Jawa Tengah. Menurut Gugun sejarah penamaan nasi kucing awalnya terkait dengan lauk yang ada di dalamnya. 

Angkringan menjual nasi putih yang dibungkus dan dicampurkan dengan lauk seperti gereh pindang dan sambal. Gereh pindang adalah lauk yang biasanya dipakai orang untuk memberikan makan kucing. Gara-gara ada gereh pindang itu makanya nasi angkringan disebut dengan nasi kucing.

Nasi di Angkringan Disebut Nasi Kucing, Ternyata Begini Sejarahnya (Tribunkaltim)

“Istilah nasi kucing itu karena menu awalnya ada sambal sama gereh, terus nasinya sedikit. Gereh itu senengannya kucing, gereh pindang itu keranjangan itu,” papar Gugun. Sehingga sebutan nasi kucing atau sego kucing karena menunya seperti makanan kucing. 

Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, penggunaan gereh pindang sudah tidak lagi jadi lauk pada nasi di angkringan. Akhirnya penjual angkringan memiliki makanan lain sebagai lauk. Jumlah lauknya pun semakin banyak dan bervariasi. Sebut saja telur, gorengan, sate kulit, dan makanan lain.

Angkringan tidak hanya identik dengan nasi kucing saja. Sebab harga makanan di angkringan sangat murah. Terkadang pembeli mungkin akan berpikir apakah pedagang angkringan mendapatkan untung atau tidak dengan menjual lauk-lauk tersebut di angkringan dengan harga yang murah.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"