Kol Goreng: Candu yang Mematikan, Duh!

Kol Goreng: Candu yang Mematikan, Duh!

Tak sedikit yang menyukai makanan bernama kol goreng. Fungsi kol goreng dalam seporsi makanan adalah sayur sekaligus lalapan. Biasanya ia manjadi tambahan kala memesan nasi penyet lauk ayam atau ikan goreng.

Jika kalian adalah salah satu penggemarnya, mungkin kalian tidak akan pernah melewatkan setiap kali ada kesempatan untuk menyantap kol goreng. Memang bikin ketagihan seperti candu berikut hal-hal berbahaya nan mematikan.

Sayur kol atau kubis (jesmondfruitbarn.com.au)

Tapi sebelum jauh kita menghakimi makanan ini, ada baiknya kenal dulu. Karena kata pepatah tak kenal maka tak tahu bahayanya.

Kol atau yang juga kita kenal dengan kobis adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam jenis cruciferous. Dari 100gr kol, terkandung nutrisi 51 kalori energi, 8 gr karbohidrat, 2,5 gr protein, dan 3,4 gr serat. 

Kandungan mineral yang bisa didapatkan adalah 100 mg kalsium, 50 mg fosfor, 3,4 mg besi, 50 mg natrium, dan 100 mg kalium. Sedangkan vitamin sejumlah 0,4 mcg B1, 0,1 mg B2 dan 16 mg vitamin C.

Selain kol yang biasanya kita temui di pasar atau warung penyetan, terdapat berbagai varietas dari kol atau kubis. Diantaranya adalah kubis savoy, kubis ungu, dan kubis napa atau kita biasa menyebutnya dengan 'sawi putih.' Jadi jelas yang terakhir bukan keluarga sawi seperti caisim dan pakcoy.

Varietas sayur kol (Twitter @anissaazkan)

Dari kandungan nutrisi, mineral, serta vitamin kubis, kita bisa tahu apa saja manfaat dari sayuran ini. Seperti vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kesehatan saluran pencernaan, dan mencegah penyakit kanker karena kandungan glukosinolat tinggi yang bersifat antikarsinogenik. 

Nah, tapi banyak yang bilang kalau kol goreng justru dapat memicu kanker lho? Bagaimana bisa begitu ya? Yang awalnya pencegah kanker malah balik jadi pemicu kanker. Tetapi memang benar kok kalau terlalu sering makan kol goreng itu berbahaya bagi kesehatan manusia.

Bahaya Kol Goreng

Yang harus diperhatikan kala ingin mengonsumsi kol goreng justru adalah api yang digunakan untuk memasak. Apa hubungannya api dengan kandungan kol goreng? Api yang terlalu besar untuk menggoreng bisa menghancurkan beberapa jenis vitamin yang terkandung di dalam kol goreng seperti vitamin A, B, C, dan K. Secara alamiah jenis vitamin ini memang mudah rusak jika terpapar kalor terlalu tinggi. Kita hanya akan mendapat sisa kerusakan vitamin alih-alih manfaatnya.

Memasak dengan api besar (youtube.com)

Kedua adalah perhatikan minyak yang digunakan untuk menggorang kol. Apakah minyak tersebut masih baru dan bersih atau malah kotor karena telah digunakan berkali-kali. Kol yang digoreng dengan minyak kotor akan mengalami proses oksidasi. Sehingga kandungan radikal bebasnya meningkat. Hal ini yang memicu pertumbuhan kanker di tubuh kita!

Ditambah lagi jika kol tersebut digoreng dalam waktu yang sangat lama. Hal ini akan merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik yang juga bersifat karsinogenik. Belum lagi kol akan menyerap minyak jika digoreng dengan suhu tinggi yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas dan jantung koroner.

Bagi kalian yang sudah kecanduan kol goreng jangan berkecil hati terlebih dahulu. Ada caranya untuk tetap bisa menikmati kol goreng dan menghindari bahaya-bahayanya. Pertama adalah gunakan minyak goerng baru untuk memasak. Sekalipun sudah pernah dipakai, usahakan yang baru pertama. Selanjutnya gunakan api medium untuk menggoreng. Dan terakhir jangan terlalu lama menggoreng kubisnya. Termasuk jangan kecanduan gengs, karena apapun yang kecanduan itu tidak baik. Tetap sehat!

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"