Saat minum bersama kawan-kawan rasanya kurang afdol kalau gak bersulang untuk memulai menikmatinya. Kurang greget gitu.
Biasanya sih di acara-acara kumpul, pesta, dan perkumpulan antar kolega. Kebiasaan tersebut akan ditemui, toast atau bersulang.
Umumnya, gelas dengan isi bir, wine, atau cocktail yang diangkat tinggi, dan didentingkan satu sama lain. Setelah itu barulah ditenggak bersama.
Nampaknya, kebiasaan begituan bukan cuma sekedar gaya-gayaan doang lho gengs. Ternyata prosesi itu merupakan tradisi yang udah ada sejak lama dan dilakukan oleh hampir setiap budaya.
Ternyata, dengan bersulang itu merupakan sebuah perantara untuk mengekspresikan rasa cinta, harapan, semangat tinggi, dan rasa kagum kita gengs.
Biasanya prosesi ini juga diikuti dengan pengucapan kata-kata seperti 'cheers', atau kata-kata yang menginspirasi untuk menghormati seseorang.
Sentimen, atau institusi, tergantung dengan jenis acaranya juga. Contohnya di Roma, ada kebiasaan untuk bersulang demi kesehatan seseorang.
Bahkan nih ya, di abad pertama sebelum Masehi, senat di sana mengharuskan para tamu undangan untuk bersulang untuk kaisar mereka. Augustus, sebelum jamuan makan dimulai.
Menurut Paul Dickson, sejarawan sekaligus penulis buku Toasts: Over 1,500 of the Best Toasts, Sentiments, Blessings and Graces, hampir setiap budaya Ibrani, Mesir, Persia, Saxons, Huns kerap menunjukkan rasa hormat mereka lewat prosesi bersulang dan minum bersama.
Nah ... Kira-kira, gimana asal mula kebiasaan mendentingkan gelas itu pertama kali muncul ya gengs?
Menurut pendapat Dickson seperti dikutip dari National Public Radio, ada beberapa legenda dan sejarah mengenai munculnya prosesi bersulang tersebut.
Salah satu kepercayaan memaparkan, kegiatan bersulang gelas ternyata dapat mengusir iblis karena suaranya mirip dengan dentingan lonceng.
Bagi kepercayaan mereka, iblis akan muncul saat kita sedang bersenang-senang. Selain itu ada juga yang menyebut kalau mendentingkan gelas itu bisa menambah kepuasan.
Frekuensi suara yang dihasilkan dari dentingan antara gelas itu dipercaya dapat berpengaruh kepada kelima indra.
Dickson juga menyebutkan, tradisi bersulang dengan mendentingkan gelas pertama kali muncul di kalangan para politikus yang takut minumannya telah ditambahkan racun. Dentingan antar gelas tersebut akan membuat isi minumannya tumpah ke gelas sebelahnya.
Saat ini kegiatan bersulang jadi sebuah simbol kebersamaan saat menenggak minuman saat bareng-bareng dengan kawan.
Dengan menyentuh gelas masing-masing, mereka akan jadi bagian dari perayaan bersama. Meskipun setiap negara memiliki ucapan 'cheers' yang beda-beda, namun esensinya tetap sama kok.
Nah begitulah sejarah kegiatan bersulang terjadi. Sekarang jadi tahu kan gengs gimana awal mulanya?