“Dikatakan jika ada sosok makhluk yang tingginya seperti anak kecil yang masih beranjak remaja. Saat ditanya oleh Ubay bin Kaab, sosok tersebut mengaku jika dirinya adalah jin. Ketika makhluk tersebut menjulurkan tangan dan dipegang oleh Ubay Bin Kaab, tangan jin perwujudan tuyul itu serupa dengan kaki depan anjing. Jin itu berkata, inilah wujudku yang asli. Di kaumku, aku terkenal sebagai jin yang paling kuat,” terang Ustadz Faizar.
Ulama yang juga dikenal sebagai ahli ruqyah ini kembali menegaskan kalau tuyul tidak pernah dibahas dalam Al Quran dan sunnah sebagai sosok bayi berkepala plontos. Namun, jin itu akan menunjukkan wujud seperti yang terekam dalam benak masyarakat sekitar. Sementara sosok aslinya tidak diketahui secara pasti.
“Jadi tuyul-tuyul di zaman Nabi dalam tanda kutip atau jin yang suka mengambil itu tidak bersosok seperti bayi yang gundul karena itu memang di beberapa tempat, jin itu akan menyerupai sosok-sosok yang memang sudah terekam di benak masyarakat sekitar seperti di Indonesia, di Jawa khususnya mereka meyakini jin yang mengambil itu gundul dan seperti bayi, ya seperti itu wujud yang biasanya akan diserupakan. Wujud aslinya, Wallahua’alam,” tandas Ustaz Muhammad Faizar.