Beberapa warung rumah makan di Indonesia ada yang memakai penglaris. Warung makan pakai penglaris biasanya menggunakan jin penglaris atau pesugihan. Cara instan ini dilakukan oleh pemilik warung makan karena ingin usahanya laris manis dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya meskipun memakai cara yang dilarang oleh agama.
Ustaz Khalid Basalamah dalam beberapa kali ceramahnya pernah mengatakan bahwa hasil jualan dengan pesugihan atau penglaris adalah haram. Ciri-ciri warung makan yang memakai penglaris atau pesugihan sebenarnya bisa diketahui selama pembeli merasa teliti saat membeli makanan atau makan di warung tersebut.
Roy Kiyoshi pernah mengatakan bahwa ciri warung makan yang pakai penglaris adalah rasanya berbeda ketika makan di tempat dan saat makanan dibawa pulang. Rasa makanan terasa lebih enak ketika makan di tempat sementara ketika dibawa pulang rasanya tidak seenak jika makan di tempat.
Selain soal rasa, warung makan yang pakai pesugihan biasanya menutup akses jalan menuju dapur. Bisa jadi hal itu dilakukan supaya tidak sembarangan orang masuk ke dalam dapur karena diduga di dapur tersimpan sesuatu untuk membuat warung makan itu laku. Sementara itu warung makan pakai penglaris biasanya ada benda tak wajar yang diletakkan di dalam wadah makanan, misanya meletakkan sesuatu di dalam panci.
Warung makan pakai penglaris ternyata bisa mendatangkan efek negatif kepada orang yang suka makan di warung makan tersebut, seperti efek kepada masalah pencernaan dan sakit kepala. Konon kalau makan terlalu lama di warung makan pakai penglaris bisa kemasukkan hal-hal berbau negatif.
Seorang terapis jin bernama Ike lewat akun TikTok @ike_an_ membuat video bagaimana cara menghindari gangguan saat makan di warung makan pakai penglaris. Cara pertama yang dilakukan di warung makan pakai penglaris dengan menggunakan sendok dan garpu, usahakan memegang alat makan tersebut menggunakan tangan kiri kemudian dioper ke tangan kanan.