4 Fakta Makam Tionghoa di Indonesia yang Jarang Diketahui

Kuburan China atau makam Tionghoa memiliki keunikkan atau ciri khas. Di Indonesia memang tidak banyak pemakaman khusus orang-orang Tionghoa. Berikut ada 5 fakta tentang makam Tionghoa yang mungkin jarang diketahui.

Bentuk Makam

Bentuk makam Tionghoa besar dan berbeda dengan makam-makam orang Indonesia. Ternyata besarnya makam Tionghoa mencerminkan status orang yang dimakamkan. Ternyata semakin besar makam, maka jenazah yang dikubur memiliki status yang tinggi. 

Pemerhati Budaya China bernama Agni Malagina menyebut bahwa orang Tionghoa memiliki konsep kematian tersendiri. Orang yang sudah meninggal jiwanya akan pindah ke dunia lain atau tempat baru yang mirip dengan tempat dulu ditinggali semasa hidup.

Layaknya manusia yang tinggal di sebuah tempat maka jiwa orang Tionghoa membutuhkan barang-barang yang digunakan sebagai modal hidup di dunia yang baru. Makanya beberapa barang kesukaan atau kebutuhan dimasukkan ke dalam makam.

Bentuk Nisan

Bentuk nisan pada makam Tionghoa juga mempengaruhi status orang yang dikuburkan. Zaman dulu makam Tionghoa dengan bentuk nisan kayu berarti orang yang dikuburkan tidak mampu. Tetapi jika jenazah yang dimakamkan orang kaya atau pejabat maka bentuk nisanya menggunakan bongpai batu dan berukir. Di nisan itu ada hiasan-hiasan yang berkaitan dengan kisah dewa, simbol keberuntungan dan kesejahteraan.

Lokasi Makam Tionghoa Terbesar 

Pemakaman khusus orang Tionghoa di Asia Tenggara ada di Indonesia, tepatnya di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Nama kompleks pemakaman itu adalah Pekuburan Sentosa atau Tjung Hoa Kung Mu Yen. Luas pemakaman ini mencapai 19.945 meter yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta. 

Lokasi makam cukup strategis karena menjadi jalan utama penghubung Bandara Depati Amir dengan pusat kota. Di pemakaman ini ada belasan ribu makam-makam. Namun dari ribuan makam Tionghoa, terdapat dua makam orang Islam yang menyempil. Belum diketahui pemilik makam Islam tersebut.